‘Ruang inap pasien dikerjakan pada tahun 2009 lalu. Hingga saat ini, telah terjadi dua kali peristiwa ambruknya plafon di RSUD tersebut. Selain kamar nomor 8, kata Yanda, kamar nomor 7, 13 dan 14 juga sangat mengkhawatirkan sebab dikerjakan pada tahun yang sama. Ia khawatir, hal ini akan membahayakan pasien yang menginap.”
Liputankepri.com,Lingga – Plafon salah satu ruang kamar inap pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daik Lingga ambruk. Beruntung, ruang inap dalam kondisi kosong sehingga tidak ada korban dalam peristiwa itu, Jumat (30/9) kemarin.
Seperti yang dilansir laman Batam Pos, plafon kamar inap Cindai nomor 8 ambruk sekitar pukul 09.00 WIB pagi. Petugas RSUD langsung bergegas membersihkan sisa puing-puing gipsum yang menimpa dua unit tempat tidur di ruangan tersebut.
Kepala TU RSUD Daik, Yanda yang dikonfimasi membenarkan kejadian ini. Dikatakannya, peristiwa ini langsung dilaporkan kepada Dinas Kesehatan untuk segera diperbaiki.
“Kamar memang sudah kita kosongkan dan tidak ada pasien. Setelah kejadian, langsung kita laporkan dan dinas menyarankan agar seluruh plafon kamar inap diperbaiki,” ungkap Yanda.
Dikatakan Yanda, ruang inap pasien dikerjakan pada tahun 2009 lalu. Hingga saat ini, telah terjadi dua kali peristiwa ambruknya plafon di RSUD tersebut. Selain kamar nomor 8, kata Yanda, kamar nomor 7, 13 dan 14 juga sangat mengkhawatirkan sebab dikerjakan pada tahun yang sama. Ia khawatir, hal ini akan membahayakan pasien yang menginap.
“Untungnya sekarang lagi tidak banyak pasien, jadi dapat kita arahkan ke ruang yang masih bagus. Mudah-mudahan, besok sudah mulai diperbaiki semuanya,” sambung Yanda.
Ia mengatakan, peristiwa ini tidak perlu dikhawatirkan oleh pasien. Sebab, dinas telah turun langsung untuk segera melakukan perbaikan.**