Nasib Karyawan RAPP Terkatung-Katung Hingga Ada Yang Jadi TKI Di Malaysia

- Jurnalis

Jumat, 13 Oktober 2017 - 05:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Liputankepri.com,SELATPANJANG ,- Semenjak PT RAPP di Kabarkan akan berhenti beroperasinya di kabarkan bahwa masyarakat Pulau Padang Kecamatan Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti tidak jelas Keberadaan perkerjanya bahkan mereka sempat menyabung hidup di TKI Malaysia dan berkerja MLM. 

“Sungguh sulit sekali, mencari kerja, kebanyakan dari karyawan yang ada sementara ini, tidak jelas mau kerja apa, bahkan ada menjadi TKI di Negeri  Jiran Malaysia dan Menjadi Sales MLM di Kota Pekanbaru, “ujar Tokoh Masyarakat Tejo Kepada Haluanriau Jumat (13/10/2017) Malam Lewat Kontak Salulernya.

Diceritakan Tejo sebagai Tokoh Masyarakat, tentunya berharap pemerintah daerah segara mencari solusi,apa yang harus kita perbuat.

“saat ini, ekonomi lagi dalam keadaan sakit,melemah,mau kerja apa coba,”keluh Tejo Kepada wartawan

Dijelaskanya lagi, Pasca tak beroperasi, memang banyak pengaruh bagi pekerja PT RAPP Pulau Padang mengadu nasib hingga yang menyedihnya lagi, mereka nekad menggunakan paspor pelancong untuk bekerja di negeri jiran itu bayangkan coba.Jelas Tejo. 

Hal senada juga di alami, Karim misalnya, ketika ditemui di Sei Hiu Pulau Padang Kepada Wartawan bahwa istrinya Niar terpaksa mencari pekerjaan hingga ke Malaysia. Sebelumnya Niar berjualan (membuka Warung Kelontong) di areal PT RAPP.

 “Kalau saya memilih untuk berkerja di sini saja deh,buat aka coba keluar daerah hasilnya belum pasti,lagi puma, jauh dari anak dan keluarga,” ujar Karim, Jumat (13/10/2017) sore di temui awak media

Diakui Karim pula, Niar Istrinya, bukanlah satu-satunya dari pekerja PT RAPP yang mengadu nasib ke Malaysia. Rata-rata diantara mereka nekad bekerja meski hanya mengantongi paspor (dokumen) pelancong.

“Kerja di Negeri Jiran 28 hari sekali dia pulang,terkadang sedih juga mengenang nasib seperti ini,” lirih Karim sambil wajahnya berkaca-kaca. 

Sekedar Informasi yang di rangkum awak media ada ratusan warga setempat sebelumnya bekerja di PT RAPP. Mereka tersebar di empat titik lokasi nurseri. Baik di Sei Hiu (akasia dan karet), Sei Kuat nurseri akasia dan Tanjunggambar nurseri karet. Rata-rata pekerja nurseri akasia mencapai 150 orang, sedangkan nurseri karet sekitar 40 hingga 50 orang.

Kendati demikian,operasional PT RAPP mulai berhenti sejak tanggal 21 November 2016. Sejak itu pula, warga dari dusun-dusun di konsesi PT RAPP mulai mencari pekerjaan lain untuk menghidupi keluarga. Ketersediaan pekerjaan di daerah yang tak mampu menjawab kebutuhan memaksa warga untuk bekerja di Malaysia.

Memang sebelum ada PT RAPP banyak warga menyadap karet. Namun, untuk saat ini harga karet tidak seperti dulu. Harga karet sudah sering anjlok. Satu kilogram karet tidak bisa lagi untuk membeli satu kilogram beras.

“Kalau ditunggu di rumah tak makan, mau tak mau kerja ke Malaysia. Dulu kerja karet harganya masih tinggi, sekarang harga karet 4 sampai 6 ribu rupiah perkilogram, tak bisa terjangkau lagi,” ujar Izwan Ketua Koperasi Karya Bersama di jumpai awak media

Diakui laki-laki penyedia jasa rental speedboat dan mobil saat RAPP beroperasi itu, dulu warga bisa mendapat penghasilan 2 hingga 3 juta rupiah perbulan. Namun sejak setahun belakangan, operasional PT RAPP dihentikan, tak sedikit warga kehilangan pekerjaan

“Dulu anggota kita ramai. Speed rental 9 unit sekarang tinggal 4 unit. Pekerja nurseri kita banyak keluar daerah, di kampung tak ada kerja juga,” cerita Izwan.

Hal sama juga dirasakan Sutrisno dari Koperasi Kudap Lestari. Ia menyedia jasa transportasi speedboat 6 sebanyak unit sejak 2010. Namun sekarang semuanya tidak lagi beroperasi. 

Tak sedikit pula anggotanya kehilangan pekerjaan.

Di tempat terpisah, Manajer RAPP Estate Pulau Padang Sumardi Harahap ketika dihubungi menjelaskan, akibat tak beroperasinya perusahaan, banyak pekerja tak lagi ‘dipakai’. Dari 117 karyawan tetap PT RAPP, sekarang tinggal 98 orang. Sedangkan dari karyawan kontraktor yang semula berjumlah 398 orang berkurang menjadi 61 orang.

“Meski tak beroperasi, kita terus saja melakukan patroli lapangan, dan melihat tata kelola air. Agar tak kebanjiran saat hujan atau kekeringan saat kemarau,” ujar Sumardi Harahap.

Beberapa warga ditemui mengaku merasakan manfaat atas beroperasinya perusaan tersebut. Terutama dari program CD yang disalurkan setiap tahun. Tidak hanya itu, anak-anak mereka juga berkesempatan dapat beasiswa (kuliah gratis sampai selesai), dan ditarik bekerja (ikatan dinas). Selain itu, perusahaan juga disiapkan bonus bagi desa bebas dari kebakaran.

Hal ini juga dijelaskan Masdi Masnur, CDO Pulau Padang ketika ditanya tentang program CD menjelaskan, sejak 2011 hingga 2016, dana yang dikucurkan perusahaan lebih Rp20 miliar.

Beberapa program CD yang rutin disalurkan antara lain program sistem pertanian terpadu, pendidikan dan talent pool, UMKM, program keagamaan, pelatihan ustadz, khatib, imam dan program pembangunan infrastruktur (pembangunan jalan sepanjang 12 KM).

Namun Hal itu, ada juga program CD pelatihan keterampilan bagi kaum ibu seperti menjahit dan membatik, program kesehatan (sunatan massal, sosialisasi, gosok gigi, dan cuci tangan) dan gotong-royong

“Gotong royong ini ,merupakan,setiap tahun kita gelar. Apa yang mau dikerjakan di sana, misal cat dan lainya, “terangnya. (Red)

Follow WhatsApp Channel www.liputankepri.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polres Kepulauan Meranti Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Lancang Kuning 2025
Sat Polairud Gelar Jelajah Riau Untuk Rakyat (JALUR) terhadap masyarakat Pesisir di Kabupaten Kepulauan Meranti
Sat Reskrim Polres Meranti Tangkap Pelaku KDRT di Selatpanjang
Serap Aspirasi, Anggota DPRD Kabupaten Meranti Pazrul Amraini Spd Gelar Reses Di Desa Mayang Sari Kecamatan Merbau
Kafilah Meranti di sambut hangat Tuan Rumah, Pazrul Amraini : Terimakasih Masyarakat Kota Terubuk Saudara Tua Kami
Polres Siak Laksanakan Peletakan Batu Pertama Rumah Layak Huni ke-6 dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79
Hari Bhayangkara Ke-79, Polres Meranti Gelar Olahraga Bersama TNI Polri dan Serahkan Bibit Pohon
Wakil Bupati Kepulauan Meranti Ikut Olahraga Bersama Forkopimda di Mako Polres Kepulauan Meranti

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 09:55 WIB

Polres Kepulauan Meranti Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Lancang Kuning 2025

Minggu, 13 Juli 2025 - 10:26 WIB

Sat Polairud Gelar Jelajah Riau Untuk Rakyat (JALUR) terhadap masyarakat Pesisir di Kabupaten Kepulauan Meranti

Selasa, 8 Juli 2025 - 21:50 WIB

Sat Reskrim Polres Meranti Tangkap Pelaku KDRT di Selatpanjang

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:16 WIB

Serap Aspirasi, Anggota DPRD Kabupaten Meranti Pazrul Amraini Spd Gelar Reses Di Desa Mayang Sari Kecamatan Merbau

Sabtu, 28 Juni 2025 - 20:29 WIB

Kafilah Meranti di sambut hangat Tuan Rumah, Pazrul Amraini : Terimakasih Masyarakat Kota Terubuk Saudara Tua Kami

Berita Terbaru

Advertorial

Kepala BP Batam Pimpin Upacara Hari Koperasi Nasional ke-78

Senin, 14 Jul 2025 - 14:46 WIB