class="post-template-default single single-post postid-256467 single-format-standard wp-custom-logo elementor-default elementor-kit-37444">

banner 200x200

Home / Meranti / Riau

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 21:21 WIB

Babat Hutan Mangrove Di Meranti, Manager PT. KEP Bantah Tudingan Operator Excavator

Meranti– Fery Ridwan selaku Manager produksi dari PT. KRESNA EKA PRATAMA membantah kalau perusahaan nya Membabat hutan mangrove di bibir Sungai Belokop Desa Batang Meranti Kabupaten Kepulauan Meranti Riau.

Fery menanggapi pernyataan salah seorang Operator alat berat yang digunakan untuk membabat hutan di Meranti beberapa bulan yang lalu guna membangun Batching Plant.

Dikatakan Fery, Operator yang mengendalikan Alat berat Excavator itu bukan karyawan nya. Sementara di lapangan, dua orang Operator tersebut jelas menggunakan Uniform berwarna biru yang bertuliskan PT. KRESNA EKA PRATAMA.

“Operatornya bukan karyawan PT KRESNA, tanya operatornya dapet seragam dari mana,”kata Fery Ridwan manager produksi PT KRISNA yang beralamat Jalan Raya Tapos, Cibinong Bogor itu kepada media ini melalui pesan WhatsApp,Sabtu 24/08/2024.

Disingung apakah pihaknya bersedia jika dipangil oleh pihak kepolisian untuk di mintai keterangan, dengan singkat Fery mengatakan silahkan.

Untuk di ketahui terseretnya nama PT KRESNA EKA PRATAMA berawal dari pernyataan salah seorang Operator alat berat ketika di wawancarai oleh wartawan media ini beberapa bulan yg lalu di lokasi pengerjaan. Tepatnya di sungai Belokop Kecamatan Pulau Merbau.

Bahwa mereka (Operator Excavator_red) dari perusahaan PT. KRESNA EKA PRATAMA merupakan Vendor yang di perintah Muklis dan Miral dari pemilik perusahaan yang ingin mendirikan Batching Plant.

“Kalau orang Perusahaan pemilik Batching Plant saya tidak tau dan tidak pernah ketemu, saya di suruh Miral dan Muklis orang dari perusahaan untuk mengawas pekerjaan di lapangan,” kata salah satu perkrerja.

Dilanjutkan “Kalau kita dari PT. KRESNA EKA PRATAMA untuk membersihkan lahan dan memasang Batching Plant saja, di suruh Miral dan Muklis”. tambah salah satu operator Excavator yang saat itu mengenakan baju safety seragam kerja berwarna biru bertuliskan PT. KRESNA EKA PRATAMA.

Sementara itu, Iskandar Selaku Penasehat Perkumpulan Meranti Peduli Lingkungan (PMPL) Meranti Riau Meminta Polres Kepulauan Meranti agar segera mengusut tuntas perkara kasus penyerobotan dan pembabatan serta perusakan hutan mangrove milik negara agar secepatnya mendapat kepastian hukum.
“Kita menunggu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim penyidik Polres Meranti. Dan kita sangat Apresiasi kepada Polres Meranti karena kita mendapat kabar bahwa pihak terkait dalam kasus ini sudah 2 kali dipanggil.. kabarnya hari Selasa kemaren pihak Reskrim memanggil yang namanya Muklis selaku pekerja lapangan. Semoga secepatnya kita mendengar kabar baik dari pihak Reskrim Meranti” Tutup Pria yang disapa bang Is.
Sementara itu Muklis sejak kasus ini mencuat di publik lebih memilih bungkam setiap kali dikonfirmasi awak media ini tidak pernah menanggapinya.
Reporter: Tommy

Share :

Baca Juga

Kesehatan

Bupati Meranti Hadiri Pencanangan Kampanye Imunisasi MR dan Serah SK Bidan PTT Daerah Tahun 2018

Riau

Kapolres Kampar jadi Narasumber pada Seminar Pengelolaan dan Pengawasan Dana Desa di Kec. Tambang

Meranti

Sekitar 200 Tenaga Pendidik Kota Sagu Laksanakan KONGKERKAB Jilid II

Berita

Kapolres Harap Penandatanganan Pakta Integritas Anti Narkoba Bukan Hanya Sekedar Formalitas

Kepri

Mantan Camat Selatpanjang Alm H.Bakar Umar dapat penghargaan dari Gubri HUT Ke- 61 Provinsi Riau

Meranti

Bawaslu Meranti Gelar Konferensi Pers Terkait Temuan Masalah Coklit Data Pemilih

Bangkinang

Sekda Kampar hadiri Pra Launching Aplikasi DUNSANAK Polres Kampar.

Meranti

Diduga Mar”ap: Pembangunan Jalan Wisata Desa Anak Setatah Kurang,Kades Minta Media Bawa Meter Kelokasi