Liputankepri.com,Riau – Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kampar Surya Budhi akhirnya angkat bicara soal perjalanan perangkat Pemerintahan Desa ke luar daerah. Ia mengklarifikasi opini yang saat ini sedang berkembang di tengah masyarakat.
Surya menegaskan, perjalanan perangkat desa bukan termasuk plesiran seperti yang dinilai sejumlah pihak. Meski begitu, ia tidak mempersoalkan opini plesiran tersebut. Ia berpendapat, pendapat sejumlah pihak yang menyebut perjalanan itu sebagai plesiran adalah hal wajar.
Menurut Surya, publik yang ingin tahu lebih jauh, perlu melihat langsung kegiatan perangkat desa selama berada di luar daerah. Sehingga tidak ada lagi anggapan yang menyebutkan bahwa perjalanan adalah agenda sia-sia.
“Coba dilihat langsung. Mereka (perangkat desa) memang pelatihan,” kata Surya berusaha meyakinkan, Jumat (11/11/2016). Ia tidak menampik adanya refreshing di sela-sela kegiatan tersebut. Hal itu dianggapnya wajar.
Surya lebih jauh memberi penjelasan ihwal perjalanan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kampar ke Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang dijadwalkan berangkat 14 Nopember 2016. Ia mengklaim, agenda itu merupakan permintaan para BPD.
“Begitu antusiasnya mereka. Kalau dilihat, suara mereka bergemuruh waktu meminta pelatihan itu,” kata Surya. Ia menuturkan, BPD selama ini memang belum pernah melakukan perjalanan. Padahal, BPD merupakan unsur penting dalam pemerintahan desa.
Surya mengatakan, BPD ikut menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan lainnya. “Bagaimana mereka bisa paham kalau nggak ada pelatihan,” tandasnya.