Liputankepri.com,Selatpanjang – Lintas Rangsang, yang merupakan jalur darat yang menghubungkan Kecamatan Rangsang dan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti hanya menyisakan 2,2 kilometer. Ide jalur darat dua kecamatan dalam satu pulau ini, memang sudah digagas sejak era Gubernur Riau Saleh Djasit, atau sudah 15 tahun lalu. Sayang, ide itu belum juga tuntas sampai sekarang.
Bahkan kini, setelah Kepulauan Meranti berpisah dengan Kabupaten Bengkalis, Lintas Rangsang masih mangkrak alias terbengkalai 2,2 km di Kampung Api-api. ”Lintas Rangsang itu hanya menyisakan 2,2 kilometer, tepatnya di Kampung Api-api, Tanjungkedabu.
Sekarang masih jalan tanah, tak bisa dilewati kalau musim hujan. Sayang kalau tidak diteruskan. Kalau 2,2 km itu tuntas, pulau Rangsang sudah menjadi satu via jalur darat,” ujar Anggota Komisi B DPRD Kepulauan Meranti DR M Tartib SH MSi.
Komisi B DPRD Kepulauan Meranti saat hearing dengan Dinas PU, Selasa (14/3/2017) lalu juga sudah mengingatkan agar Pemda memprioritaskan penyelesaian jalan tersebut.
”Jalan itu menjadi urat nadi antara Kecamatan Rangsang – Rangsang Barat. Jalan tersebut masih merupakan jalan tanah yang tak bisa dilintasi saat musim penghujan. Kita harap dinas terkait menjadikan pembangunan jalan itu skala prioritas,” kata Tartib.
Tambah Tartib, kalau jalan di Api-api itu sudah dibangun minimal pengerasan, maka antara Rangsang dengan Rangsangbarat sudah terkoneksi. Ini akan mempermudah masyarakat. “Kalau jalur laut, biaya jadi sangat besar,” tambah politikus Gerindra itu lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kepulauan Meranti Hariadi mengaku akan mengusulkan pembangunan 2,2 KM jalan di sana pada tahun 2018. Menurut Hariadi, setidaknya akan disiapkan anggaran sesar Rp12 miliar untuk pengerasan.
“Kita usulkan tahun 2018. Kalau untuk base nya saja, paling tidak sekitar Rp12 miliar,” ujar Hariadi. ***
Sumber=goriau.com/Safrizal/An