Batam – Pembongkaran makam keramat Bujang Sulung yang berada di Marina Batam oleh PT Senimba mendapat perlawanan dari berbagai organisasi masyarakat yang ada di Batam kepulauan Riau.
Penolakan sejumlah masyarakat beserta organisasi masyarakat Melayu sempat adu mulut kepada pihak pengembang dengan menggunakan alat berat jenis excavator, Rabu (10/2/2021).
Salah satu ormas Melayu Raya Andre kepada media ini mengatakan, kita tidak menghalangi pembangunan namun Makan Keramat petuah yang sudah ada sebelumnya harus kita lestarikan.
“Sebaiknya cagar budaya yang ada ini baiknya di hargai dan di budayakan, Coba kita berpikir makan itu ada lah makam kita emang kita mau di perlakukan yang sama,” jelasnya.
Dari pantauan awak media, makam keramat yang lebih di kenal dengan Makam Bujang Sulung dan menjadi cagar budaya yang dianggap oleh beberapa masyrakat Melayu di bongkar oleh pihak pengembang PT Senimba menggunakan alat berat yg di sewa dengan PT Rudi Bangun Perkasa (RBP).
Pembongkaran tersebut mendapatkan perlawanan dari masyarakat Melayu, hadir dalam penggusuran itu dari Ormas Melayu Raya, Pemuda Pancasila, Anshor, Banser dan Ormas lainnya.
Sempat terjadi adu mulut antara warga dan pihak pengembang namun dapat di lerai oleh Aparat kepolisian dan satpol pp yg berada di lokasi tersebut hingga tidak terjadi pertikaian
Proses penggusuran Makam Keramat Bujang Sulung tidak dapat di bendung masyarakat, walaupun sejumlah pihak menolaknya, walaupun proses penggusuran ini di jaga pihak aparat kepolisian.
“Sangatlah disayangkan, penggusuran ini tidak dapat dielakkan lagi, kami akan pergi ke Polda Kepri untuk membuat laporan,” jelas salah satu warga yang berada di lokasi.**
(Niko)