Natuna – Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Natuna menghadirkan Drs H. Raja Sofyan dalam mengisi malam peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw, bertepatan pada malam 27 Rajab 1443 H.
Isra Mi’raj ke 1443 H/2022 M mengusung tema “Teguhkan Semangat Beragama dan Berbangsa”
Giat ceramah peringati Isra mi’raj ini berlangsung di Komplek Islamic Center Masjid Agung, Natuna Gerbang Utara (NGU), Kecamatan Bunguran Timur. Senin (28/02/2022) malam.
Sebelum mulainya rankaian kegiatan, lantunan ayat suci Al-qur’an di bacakan oleh Qori Apriansyah.
Wakil Bupati Rodhial Huda dalam sambutanya, peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang besar bagi umat muslim karena melalui peristiwa ini perintah Sholat 5 waktu disampaikan oleh Allah SWT kepada baginda Rasullullah SAW.
“Bagi umat Islam sholat merupakan tiang agama, tanpa sholat maka agama menjadi runtuh,” ucap Rodhial Huda.
Dikesempatan yang sama Rodhial Huda mengajak, para jemaah yang hadir untuk selalu menjaga sholat.
“Semoga apa yang kita lakukan didunia mendapatkan pahala dan ganjaran yang baik pula di akhirat kelak,” ujarnya.
Drs., H Raja Sofyan, dalam ceramahnya meyamapaikan, perjalanan Isra dan Mi’raj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqso (Yerussalem) hingga Sidratul Muntaha untuk mendapatkan perintah langsung dari Allah guna menunaikan kewajiban shalat lima waktu.
Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting yang pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan Islam. Melalui peristiwa ini, Rasulullah dapat melakukan perjalanan yang sangat jauh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang kemudian berlanjut menuju ke Sidratul Muntaha dalam kurun waktu semalam.
“Melalui peristiwa ini pula, awal mula Rasulullah mendapatkan perintah melaksanakan shalat lima waktu yang dilaksanakan umat Islam hingga hari ini.” ujarnya.
Kemudian pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, Malaikat Jibril datang dan menjemput Rasulullah menggunakan Buraq untuk melakukan perjalanan Isra’, yaitu perjalanan dari Makkah menuju Yerusalem yang berjarak sekitar 1507,9 kilometer. Sebelum tiba di Baitul Maqdis, Malaikat Jibril terlebih dahulu membawa Rasulullah singgah di Madinah, Bukit Tursina, dan Bethlehem.
“Perjalanan pun dilanjutkan dengan Mi’raj, yakni naiknya Rasulullah menuju Sidratul Muntaha ditemani oleh Malaikat Jibril untuk bertemu langsung dengan Allah SWT,” terangnya.
Perjalanan Mi’raj adalah perjalanan yang mengantarkan Rasulullah menembus langit ke-1 hingga langit ke-7, dan pada tiap lapisan tersebut Rasulullah melihat secara langsung keagungan-keagungan Allah SWT.
Ujung perjalanan dari Mi’raj adalah Sidratul Muntaha, yaitu tempat Rasulullah bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah shalat wajib 50 waktu yang kemudian diringankan menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Dapat berjumpa langung dengan Allah SWT merupakan salah satu hal luar biasa yang pernah dialami Rasulullah semasa hidupnya,
“Dari pertemuan tersebut dapat diambil hikmah bahwa perintah shalat 5 waktu adalah pesan penting yang mana Allah SWT secara langsung menyampaikannya kepada Rasulullah, sehingga sebagai umat muslim sudah sepatutnya kita memenuhi perintah tersebut,” ujarnya.
Selanjutnya, penceramah dari Provinsi Kepri itu juga mengupas seputar tentang baginda Nabi Muhammad Saw, yang melihat secara langsung Neraka, di mana Naraka banyak di huni oleh Kaum Hawa di bandingkan kaum adam, hal ini di karenakan kaum hawa mengabaikan soal lisan dan aurat.
“Di kisah bahwa baginda Nabi Muhammad Saw, melihat neraka banyak di huni kaum hawa di bandingkan kaum adam, karna amal perbuatan di dunia, banyak kaum hawa terjerumus dalam mengabaikan lisan dan uarat,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, Wakil Ketua l DPRD Natuna, Daeng Ganda Rahmatullah, Para Forkompinda, para Asisten Pemerintahan Kabupaten Natuna, Kepala OPD Pemerintah Kabupaten Natuna, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan para tamu lainya.**