Liputankepri.com,DUMAI – Penyebab maraknya bawang impor selundupan di perairan Riau karena harga bawang impor jauh lebih tinggi dari harga bawang lokal.
Kondisi ini mendorong maraknya penyelundupan bawang merah ilegal di Perairan Riau.
Tim Patroli Lanal Dumai gagalkan penyelundupan kapal pengangkut bawang impor tanpa dokumen karantina akhir pekan kemarin.
Mereka menyita ratusan kampit bawang impor di Desa Api Api, Sepahat, Kabupaten Bengkalis.
Bawang impor tersebut asal Pakistan yang diimpor dari Malaysia.
“Perbedaan harga membuat ini masuknya bawang impor ilegal semakin marak. Jadi desakan ekonomi juga,” papar Danlanal Dumai, Kolonel Laut (E) Yose Aldino kepada Tribun, Senin (3/9/2018).
Tim Patroli Lanal Dumai menggagalkan upaya penyelundupan ratusan kampit bawang merah impor ilegal di Perairan Bengkalis akhir pekan kemarin.
Mereka sempat melihat langsung proses bongkar muat bawang impor itu. Kapal pengangkut bawang sedang sandar di Sungai Desa Api Api, Sepahat, Kabupaten Bengkalis.
Seperti yang dilansir Tribun, para pekerja dan awak kapal langsung berlarian di lokasi bongkar muat.
Mereka kaget melihat tim patroli Lanal Dumai yang datang.
Personel lanal pun hanya bisa mengamankan Kapal Aulia Jaya GT 7 tidak bertuan bersama muatannya.
Para personel patroli langsung menggeledah kapal. Tim mendapati ratusan kampit bawang merah impor.
Ada dugaan bawang ini asal Pakistan yang diimpor dari Malaysia.
Jumlah bawang impor mencapai 300 kampit. Berat satuannya sekitar sembilan kilogram.
Total berat bawang merah impor ilegal ini mencapai 2,7 Ton. (*)