Manggarai – Komunitas Cinta Kasih (KCK) Bali gelar operasi katarak gratis di Ruteng. KCK melayani ribuan masyarakat yang terpusat di Aula Asumpta Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur(NTT), Selasa 23 Agustus 2022.
Kegiatan kemanusiaan ini digandeng Jhon Fawcett Foundation(JFF),yang bekerja sama dengan Keuskupan Ruteng, Komunitas Lux Mundi (KLM), dan Pemda Manggarai dalam rangka HUT KCK ke-22.
Tampak ribuan masyarakat Kota Ruteng dan dan sekitarnya termasuk Masyarakat Kabupaten lainnya sangat antusias hadir dan ikut mendukung pelaksanaan kegiatan ini serta melakukan pemeriksaan dan memperoleh pelayanan operasi Katarak. Berdasarkan Pantauan media ini, sasaran pelaksanaan kegiatan ini ditujukan untuk semua masyarakat tanpa terkecuali.
Salah satu pasien katarak atas nama Anastasia Makwari (43) asal Bajawa, Kabupaten Ngada mengaku senang dan berterima kasih kepada KCK. Dengan adanya kegiatan ini, sakit yang ia derita selama kurang lebih enam bulan bisa sembuh.
Ketua Komunitas Cinta Kasih (KCK) Denpasar Helen Cundawan mengatakan pelaksanaan kegiatan kemanusiaan ini sebenarnya telah diagendakan sejak 2021. Namun saat itu tidak terlaksana oleh karena pandemi Covid-19. “Besar harapan kiranya dengan kegiatan ini masyarakat yang menderita sakit katarak dapat disembuhkan,” jelasnya.
Ditambahkan Helen,selain operasi katarak gratis, pihaknya juga mensupport alat, bahan pakai untuk operasi, lensa, dan obat-obatan serta kaca mata,ujarnya.
Lebih lanjut Helen menuturkan, kegiatan berlangsung disambut antusias oleh keuskupan Ruteng bersama komunitas Lux Mundi Ruteng dalam menjalankan misi kesehatan bagi penderita mata katarak.
Dikatakan Helen, komunitas cinta kasih menggandeng John Fawcett Foundation (JFF) menghadirkan tenaga dokter spesial mata dari Denpasar.
Menurutnya, lebih memilih melayani pelayananan operasi mata katarak untuk membantu keluarga yang tidak bisa melihat, agar dapat melihat kembali dan menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan.
Sementara itu, ditempat yang sama, Komang Wardhana selaku Project Manager Of Jhon Fawcett Foundation mengatakan bahwa telah bekerja sama dengan komunitas cinta kasih untuk melayani kesehatan mata.
“Di tiga tahun terakhir kita telah bekerja sama dengan komunitas cinta kasih untuk membuka pelayanan kesehatan mata di Indonesia bagian timur,” ungkap Komang.
Sementara Romo Martin Chen, Pr., Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng kepada media ini mengatakan kegiatan operasi mata katarak ini untuk semua orang yang menderita katarak. Tidak memandang agama. Ini bentuk kegiatan bakti sosial.
“Pelayanan ini mencakup pasien di kabupaten Manggarai raya. Manggarai barat, Manggarai timur, dan Manggarai bahkan dari luar kabupaten Manggarai raya,” tambahnya.
Menambah apa yang disampaikan Romo Martin Chen, Ketua panitia pelaksana, Fransiskus Wahyudi Wibisono di tempat kegiatan mengatakan bahwa kegiatan berlangsung sejak tanggal 22 sampai 25 Agustus 2022.
“Kegiatan operasi mata katarak di Ruteng adalah bentuk kerja sama untuk misi yang sama,yaitu memberikan pelayanan kesehatan mata kepada keluarga kita penderita katarak di kabupaten Manggarai barat, Manggarai dan Manggarai timur bahkan di luar Manggarai,” jelasnya.
Untuk peserta yang telah mendaftar, Sudah masuk angka seribuan. Sedangkan yang mengalami katarak dan operasi sekitar 300 lebih pasien. Pada hari pertama 22 Agustus kemarin, yang operasi sekitar 70an pasien. Pada hari ini(23/8) pasien mencapai lebih dari 70 pasien.
“Yang mengalami sakit mata namun tidak di operasi, kita mengobati dan membagi kacamata sesuai kebutuhan mata secara gratis, kegiatan pelayanan bakti sosial katarak ini berlangsung dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam,” tukasnya.
Mendapat kesempatan istimewa untuk operasi mata katarak secara gratis, Alam Sabang(72) warga asal Pota Manggarai timur mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sangat berbahagia. Kepada media ini ia menyampaikan rasa bahagianya atas mengikuti operasi mata katarak.
“Terima kasih kepada keuskupan Ruteng dan Komunitas cinta kasih dan semua yang turut membantu kami untuk mendapatkan operasi secara gratis,” ungkapnya.
Ia mengaku telah mengalami sakit mata sejak lima tahun silam. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak mampu untuk membiayai operasi mata secara mandiri. Namun, kesempatan ini baginya sangat berarti. Pasalnya kata dia, sebagai keluarga yang tidak mampu, dirinya dan keluarga sangat membutuhkan pelayanan ini.
Hal senada juga diutarakan oleh Sovia Ajim. Ibunda dari Yuliana Putriliani Anung mengatakan bahwa putrinya mengalami derita katarak selama enam (6) bulan lalu.
“Anak saya di usianya yang ke-14 mengalami sakit katarak tentu sangat bahagia bisa mendapatkan kesempatan untuk operasi mata secara gratis. Terima kasih kepada Komunitas KCK, JFF dan KLM serta Keuskupan Ruteng yang telah dengan semangat melayani kami,” tutupnya.**