Ada Daging Kerbau India Rp 65.000/Kg, Bagaimana Nasib Peternak Lokal?

- Jurnalis

Kamis, 1 September 2016 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Murah iya, akhirnya masyarakat banyak punya alternatif. Tapi jalan pintas caranya, akhirnya peternak kecil yang dikorbankan. Semakin jauh dari swasembada daging sapi,” pungkas Joni.

 

Liputankepri.com,Jakarta -Perum Bulog secara bertahap mulai mendatangkan daging kerbau beku asal India. Daging kerbau dalam bentuk beku tersebut, nantinya akan dijual seharga Rp 65.000/kg. Total Bulog mengimpor 9.500 ton di tahap awal.

Kendati demikian, menurut Sekjen Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Tawaf, daging kerbau yang digelontorkan ke pasar ini dipastikan merusak harga sapi hidup yang berujung pada kerugian peternak kecil.

“Kerugian pertama itu jelas risiko penyebaran PMK (penyakit mulut dan kuku). Kedua yang pasti harga sapi di peternak akan jatuh, wajar India dagingnya murah, karena mereka memang belum bebas PMK,” kata Rochadi kepadadetikFinance, Kamis (1/9/2016).

Dia menuturkan, meski bergantung pada daging impor, sekitar 70% kebutuhan konsumsi daging sapi nasional tetap dipenuhi dari sapi lokal. Kebijakan impor daging kerbau, menurutnya, akan membuat harga sapi peternak jatuh.

“Daging kerbau katanya hanya untuk Jabodetabek, kemudian ada Pemda yang menolak daging kerbau India. Tapi siapa yang bisa jamin? Diangkut pakai mobil kecil siapa yang tahu, namanya pedagang pasti itu daging murah kemana-kemana dijualnya, saya jamin pasti nyebar kemana-mana itu,” ujar Rochadi.

Rochadi yang juga dosen di Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran ini mengungkapkan, sulit menjamin daging kerbau impor tidak merembes ke pasaran di luar Jabodetabek.”Tak mungkin bisa kontrol,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano menuturkan, kebijakan impor daging kerbau akan mengubah struktur harga sapi hidup yang dijual peternak lokal.

“Sekarang logikanya daging kerbau India bisa jual Rp 65.000/kg, artinya harga (kerbau) hidupnya Rp 25.000/kg. Sementara harga sapi hidup di peternak lokal saat ini Rp 40.000/kg, bakal turun harga sapi hidup peternak lokal kalau banjir daging kerbau. Dari Rp 40.000/kg turun jadi Rp 25.000/kg sapi hidup. Nggak bakal bisa bersaing dengan daging kerbau India,” jelas Joni.

Diungkapkannya, memang jika memang tujuan pemerintah menurunkan harga daging sapi, daging kerbau bisa jadi alternatif sumber protein hewani yang murah meriah.

“Murah iya, akhirnya masyarakat banyak punya alternatif. Tapi jalan pintas caranya, akhirnya peternak kecil yang dikorbankan. Semakin jauh dari swasembada daging sapi,” pungkas Joni.

Follow WhatsApp Channel www.liputankepri.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Personil Baharkam Polri Gerebek Penampungan PMI Ilegal di Moro
Bersatu Jaga Alam, Api Unggun Jambore Karhutla Kobarkan Semangat Jaga Hutan
Bupati Asmar Ikuti Pembukaan Jambore Karhutla 2025
DPN Lidik Krimsus RI Desak APH Berantas Praktik BBM Ilegal di Kawasan Meral
Pemkab Bengkalis Sampaikan Kesiapan Lahan Sekolah Rakyat ke Kementerian Sosial
Meranti Resmi Tetapkan Status Siaga Karhutla
Ketum Lidik Krimsus RI Apresiasi Kampanye Dukung Program Ketahanan Pangan Polda Kepri
Tambang Emas Ilegal Kembali Mencuat di Solok Pasca Tewasnya 13 Orang Pekerja

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 15:42 WIB

Personil Baharkam Polri Gerebek Penampungan PMI Ilegal di Moro

Sabtu, 26 April 2025 - 14:10 WIB

Bupati Asmar Ikuti Pembukaan Jambore Karhutla 2025

Sabtu, 26 April 2025 - 12:12 WIB

DPN Lidik Krimsus RI Desak APH Berantas Praktik BBM Ilegal di Kawasan Meral

Rabu, 23 April 2025 - 22:29 WIB

Pemkab Bengkalis Sampaikan Kesiapan Lahan Sekolah Rakyat ke Kementerian Sosial

Rabu, 23 April 2025 - 15:57 WIB

Meranti Resmi Tetapkan Status Siaga Karhutla

Berita Terbaru

Advertorial

BP Batam Tinjau Kesiapan Asrama Haji Jelang Musim Haji 2025

Selasa, 29 Apr 2025 - 13:32 WIB

Advertorial

BP Batam Susun Rencana Kerja TA. 2026

Selasa, 29 Apr 2025 - 09:32 WIB

Batam

Baharkam Polri Gagalkan 7 Calon PMI Ilegal Tujuan Malaysia

Minggu, 27 Apr 2025 - 10:43 WIB