Labuan Bajo – Wakil Bupati Manggarai Barat, Dr. Yulianus Weng di kecam oleh salah satu masyarakat aksi demo dari Dapil ll Kecamatan Macang Pacar, NTT dengan menggunakan material batu yang tidak sesuai spek dalam 18 ruas proyek pengerjaan infrastruktur jalan.baik pekerjaan mayor maupun minor yang bersumber dari dana PEN akan dibuat patung untuk bupati dan wakil bupati.
Hal itu disampaikan Oktafianus selaku sekjen Pemantau Keuangan Negara (PKN) Manggarai Barat dalam aksi demonstrasi di ruang rapat kantor Bupati Manggarai Barat, Kamis 20 Oktober 2022.
“Saya masyarakat dari wilayah dapil ll. Jujur saja, ini kali pertama kita bertemu pasca masa kampanye di pematang sawah. Mungkin pak wakil lupa dengan saya punya muka. Saat ini, kami muak bahkan mau muntah dengan pernyataan pak wakil di depan media bahwa pak wakil akan segera mengevaluasi terkait kinerja kerja birokrasi dan juga kualitas pengerjaan infrastruktur jalan”, tutur Oktafianus.
Menurut Oktafianus, pernyataan pak wakil bupati di depan media itu hanya sensasi tanpa implementasi yang nyata. Seharusnya kata evaluasi itu dibarengi dengan pelaksanaan.
Sehingga, kami mau semua pengerjaan proyek jalan di dapil yang tidak sesuai standar teknis harus dibongkar. Walaupun kami tidak paham dengan lab tapi secara kasat mata sudah bisa terlihat.
“Itu batu bisa cocok sekali buat patungnya pak wakil di dapil ll dan itu saya sudah minta bantuan masyarakat untuk pake batunya buat patungnya pemerintah Manggarai Barat, Bupati dan Wakil Bupatinya di tengah jalan sebagai kado. Cukup sudah perkataan evaluasi itu pak kalau tidak disertai pelaksanaan”, tutur Oktafianus.
Sementara Wakil Bupati Manggarai Barat, Dr. Yulianus Weng merespon langsung apa yang disampaikan oktafianus bahwa terkait tidak adanya evaluasi.
“Tadi bilang kami hanya sebatas wacana saja kami melakukan evaluasi ke SKPD, tidak! Kami evaluasi kok. Beberapa OPD kepala dinas sudah kita ganti. Itu bagian dari kami melakukan evaluasi. Tidak perlu saya pergi lapor terhadap adik-adik”, tegas Weng.
Lebih lanjut kata Weng, saya mendapat laporan dari masyarakat misalnya ada proyek yang dilaporkan dan dikirim fotonya ke kami. Saya perintahkan Kadis PU untuk cek-cek.
Ada yang laporkan bencana, saya perintahkan untuk pergi dan beri mereka bantuan. Jadi segala laporan yang masuk ke kami tentunya kami tidak tinggal diam dan kami tindaklanjuti.
“Kalau tadi ada yang mau buat patung saya, tak apalah saya terima kasih dan itu sebuah penghargaan buat kami. Tapi saya kasih ingat setelah buat patung jangan sampe coret patungnya. Catat baik-baik yang saya omong-omong”, tegas Weng.**