Liputankepri.com, Batam – Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengajak investor menggarap potensi perikanan di Natuna. Potensi ikan di pulau paling utara di Indonesia ini mencapai 400.000 ton per tahun.
Nurdin mengatakan, sejak kapal-kapal nelayan asing tak berani lagi masuk ke perairan Natuna, jumlah ikan di laut wilayah kepulauan ini terus bertambah. Potensi inilah yang harus dimanfaatkan nelayan lokal dan pengusaha.
“Kini banyak nelayan kita menangkap ikan di Natuna dan Anambas, tetapi nelayan kadang bingung harus menjual ke mana hasil tangkapan itu,” kata Nurdin kepada Media Jumat (18/11/2016).
Untuk bisa menampung dan memasarkan ikan-ikan tersebut, Nurdin berinisiatif mengajak beberapa investor lokal untuk menggarap potensi tersebut. Kota Batam, kata dia, salah satu pasar potensial untuk memasarkan hasil tangkapan para nelayan Natuna dan Anambas.
“Konsumsi ikan di Batam cukup besar, nah itu yang ingin kita dorong agar hasil tangkapan nelayan salah satunya dijual di sini (Batam),” ujarnya. Selain mengajak para investor, Pemprov Kepri juga akan menggandeng koperasi di Batam untuk turut berperan menggarap potensi ikan di Natuna dan Anambas.
Koperasi Gempar Bidang Perikanan Batam adalah salah satu koperasi yang sudah menyatakan niatnya untuk terjun di usaha pengangkutan dan penjualan hasil tangkapan nelayan Natuna-Anambas.
Koperasi ini juga bersedia menyediakan kapal angkut berukuran besar untuk membeli dan mengangkut ikan-ikan nelayan untuk dijual ke Batam dan wilayah sekitarnya.
Untuk merealisasikan hal ini, Nurdin akan membangun pelabuhan di Natuna agar para nelayan bisa menjual langsung hasil tangkapan mereka ke pengusaha atau koperasi di pelabuhan yang dilengkapi tempat pelelangan ikan.
“Bagi nelayan yang belum memiliki alat tangkap yang memadai akan kita bantu agar bisa menangkap ikan lebih banyak. Ini upaya kita agar potensi perikanan di Natuna dan Anambas tergarap maksimal,” ujarnya.
Andi Bola, Ketua Koperasi Gempar Bidang Perikanan Batam, menyambut baik ajakan gubernur. Bola menyatakan pihaknya bersedia terlibat dalam menggarap potensi perikanan di kedua daerah itu.
“Ini bukan sekadar peluang, tetapi kesempatan kita bersama-sama nelayan lokal menggarap potensi perikanan di Natuna dan Anambas,” ujarnya.
Bila hal ini bisa dilakukan, kata Bola, maka masyarakat Batam bisa lebih mudah mendapatkan dan membeli ikan-ikan hasil tangkapan nelayan dengan harga murah.
“Agar ikan-ikan hasil tangkapan bisa tetap segar, maka dapat dibangun fasilitas cold storage (ruangan pendingin) untuk menyimpan ikan-ikan tersebut. Harapan kita potensi ini bisa segera digarap dengan baik,” ujarnya. **