Liputankepri.com,Karanganyar – Isak tangis mewarnai pengeledahan rumah terduga teroris Suyanto warga Puntuk Unggul RT 02 RW17 Jumantono, Karanganyar yang diamankan tim Densus 88 anti teror Jumat (10/12/2016) sekira pukul 18.30 WIB di dekat masjid Al Iklash Sabrang Kulon Matesih.
Ibu kandung Suyanto, Daliyem (70) menangis histeris saat rumahnya didatangi puluhan petugas bersenjata lengkap. Tangisan yang disertai teriakan memanggil nama Suyanto terus keluar dari bibirnya.
“Walah le kenopo iki. Kw nyang ndi. Anakku kenopo,” ucapnya sambil berteriak histeris, Minggu (11/12/2016).
Pantauan Okezone di lapangan, petugas langsung menyebar ke berbagai wilayah sekitar rumah Suyanto. Mereka melakukan penyisiran hingga ke kebun yang ada di samping dan belakang rumah.
Rumah orangtua Suyanto, Harjosuwito (80) juga tak luput dari penggeledahan. Rumah keduanya juga sudah terpasang garis polisi dan semua dilarang masuk kecuali petugas.
Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak terlihat menemui ayah dari Suyanto, dan menjelaskan kepada keluarga saat ini anaknya diamankan petugas. Terlihat juga Kapolres memberikan selembar amplop yang isinya perintah resmi penahanan Suyanto.
Kepada petugas yang menemuinya Harjosuwito mengatakan, tiga hari lalu sempat menerima tamu yang mengaku kawan sepengajian Suyanto dari Solo, yang menitipkan barang.
Namun Harjosuwito tidak mengetahui barang apa yang dititipkan dan langsung menyimpannya di kamar rumahnya yang berada di sebelah kanan rumah Suyanto.
“Tigang dinten kengker wonten rencange Suyanto mriki. Turine rencang pengajian saking Solo. Titip barang ning mboten ngerti kula isine nopo. (Tiga hari lalu ada temen pengajian Suyanto datang ke rumah nitip barang),” jelas Harjosuwito dalam bahasa Jawa.
Mendengar pengakuan Harjosuwito petugas, langsung memintanya untuk menunjukkan barang tersebut dan di mana di disimpannya saat itu.
Sebelumnya, bom yang ditemukan di Bekasi direncakan untuk meledakkan Istana Negara. Namun pihaknya tidak meyakini bom berbentuk panci tersebut bisa meledakkan istana. Kendati aparat kepolisian mengkalaim bom tersebut bisa meledakkan dengan radius 300 meter dan kecepatan mencapai 4.000 km/jam.