SELATPANJANG – Antusias masyarakat Kepulauan Meranti untuk tetap bisa mengikuti MTQ tingkat Provinsi Riau di Rokan Hilir, Juli mendatang cukup tinggi. Sejak digulirkan tiga hari lalu, total donasi yang sudah dikumpulkan mencapai Rp 14.826.700.
“Alhamdullilah, kepedulian masyarakat sangat tinggi. Banyak yang berpartisipasi. Baik lewat kotak yang kita jalankan, maupun transfer melalui rekening penampung,” kata Koordinator Pengumpulan Donasi, Nurul Fadli, Senin (13/6/2022).
Menurut Nurul, warga bersedia menyumbang lantaran merasa prihatin dan ikut malu jika Kepulauan Meranti tak berpartisipasi di ajang pesta religius tersebut. Mereka kecewa karena Pemkab Meranti tidak memberangkatkan tim kafilah ke MTQ dan juga tidak menganggarkan biaya di APBD.
“Rata-rata yang menyumbang ini kecewa kok Meranti tak ikut MTQ. Kami akan gunakan dana yang terkumpul agar qori dan qoriah bisa ikut di MTQ,” kata Nurul.
Ia menjelaskan, aksi spontanitas pengumpulan donasi akan terus dilakukan hingga 23 Juli mendatang, sebelum pelaksanaan MTQ Riau.
“Saya ucapkan terimakasih kepada relawan dan donatur serta masyarakat. Semoga ini menjadi berkah dan ladang amal untuk kita semua,” kata Fadli.
Sebelumnya, Sekretaris Yayasan Negeri Riau Pesisir, Datuk Budi Febriadi menegaskan dirinya bersama Yayasan Negeri Riau Pesisir siap turun tangan membantu kafilah Negeri Tanah Jantan untuk ikut serta dalam MTQ tingkat Provinsi Riau tahun ini.
“Kami siap menjadi donatur bagi kafilah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mengikuti MTQ tingkat Provinsi Riau di Rokan Hilir pada Juli mendatang. Kami ingin membuktikan bahwa Yayasan Negeri Riau Pesisir didirikan adalah dengan misi suci mengangkat harkat dan martabat budaya Melayu pesisir Selat Malaka yang merupakan wajah Indonesia di mata dunia dan budaya Melayu itu sendiri adalah Alquran,” ungkapnya
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Kepulauan Meranti sebenarnya tidak kalah saing, sebagai pendatang baru dalam keikutsertaannya dalam ajang seni baca Al Qur’an itu, kafilah kabupaten bungsu di Riau ini menjadi peserta yang diperhitungkan, hal itu dibuktikan dengan tiga kali meraih juara umum 2 dan sudah beberapa kali pula qoriah asal Kepulauan Meranti diikutsertakan dalam Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN).
Hal itu pun berbanding terbalik dengan keinginan Bupati H Muhammad Adil yang memilih kafilah Kepulauan Meranti absen tahun ini hanya dipandang dipandang belum maksimal dan harus juara umum satu.
“Kalau tak juara satu tak usah dikirim. Sudah mantap, baru kita berangkat,” kata Adil.
Bupati juga tidak mau Kepulauan Meranti memboroskan anggaran daerah yang terbatas sehingga dia memilih untuk dilakukan pelatihan ketimbang harus memberangkatkan kafilah yang menurutnya belum maksimal.
“Lebih bagus anggarannya dialihkan untuk pelatihan-pelatihan,” ujarnya.