Liputankepri.com – Lebih dari 700 seniman perempuan bekerja sama menyelenggarakan eksibisi untuk memprotes terpilihnya Donald Trump. Orang nomor satu di Amerika itu segera menggantikan Barack Obama.
Lewat ‘The Woman Art Exhibition Nasty’, mereka menyuarakan pendapatnya. Dikutip dari Huffington Post, Jumat (6/1/2017), salah seorang seniman yang berbasis di New York, Roxanne Jackson, mengatakan saat Trump terpilih jadi presiden pada 9 November 2016, dia mengaku kaget akan keputusan tersebut.
“Saya tidak bisa membayangkan wanita sebagai obyek akan diserang secara membabi buta, atau perempuan dihukum karena melakukan aborsi, atau kebijakan-kebijakan lainnya yang merugikan perempuan,” ujar Jackson.
Dia tidak sendirian mengatur pameran tersebut. Sejak 14 November 2016, lewat akun Facebook, Jackson telah menginisiasi sebuah laman memprotes terpilihnya Trump. “Halo perempuan seniman atau kurator! Mari kita membuat acara para PEREMPUAN JAHAT!!! Siapa yang tertarik?,” tulisnya.
Selama satu jam pertama, dia menerima 300 tanggapan. Berhari-hari kemudian, terkumpulkan 700 seniman, pecinta seni, maupun publik umum yang ikut gerakan Jackson.
Untuk menyukseskan eksibisinya, mereka yang tergabung dalam daftar Jackson harus mengirimkan karya seni apapun. Hampir ada 1000-an karya seni memprotes Trump yang dikirimkan pada tim Jackson.
(tia/mmu)