Pengaruh Ekonomi Global,Daya Beli Masyarakat RI Bakal Menurun pada 2017

- Jurnalis

Rabu, 23 November 2016 - 19:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Liputankepri.com – Ekonomi Indonesia diperkirakan masih memiliki berbagai tantangan pada 2017. Selain pengaruh ekonomi global, di dalam negeri juga ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Hendri Saparini mengungkapkan beberapa pengaruh domestik tersebut memperkirakan berdampak pada daya beli masyarakat yang akan menurun.

“Pendapatan masyarakat tahun depan akan sedikit tertekan oleh inflasi yang berpotensi lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini yang berada pada kisaran 3 persen,” papar Hendry di Hotel JS Luwansa, Rabu (23/11/2016).

Hendri menjelaskan, sumber inflasi terutama berasal dari kenaikan harga listrik untuk daya 900 VA dan sebagian 450 VA.

Berdasarkan keputusan pemerintah dan DPR pelanggan rumah tangga untuk 900 VA yang selama ini menerima subsidi akan dikurangi dari 22,9 juta rumah tangga menjadi 4,05 juta rumah tangga. Selain itu rumah tangga 450 VA akan dikurangi dari 23 juta rumah tangga menjadi hanya 19,1 juta rumah tangga.

Selain itu, ia menuturkan, pemerintah juga akan membatasi penjualan elpiji 3 kg dengan menggunakan sistem tertutup. Kondisi itu hanya disalurkan kepada penduduk yang dianggap miskin.

“Alhasil selain menggerus daya beli masyarakat terdampak daya saing rumah tangga dan bisnis yang tergantung pada listrik bersubsidi juga akan terimbas dengan naiknya biaya produksi,” tambah dia.

Ia mengatakan, dorongan konsumsi dari sisi moneter 2017 diperkirakan belum banyak berubah dibandingkan pada 2016. Ini sejalan dengan kemungkinan penerapan moneter yang cenderung ketat oleh Bank Indonesia.

“Dengan demikian, potensi penurunan suku bunga perbankan khususnya kredit konsumsi diperkirakan akan lebih lambat,” kata Hendri.

Bank Indonesia pun akan meredam potensi kenaikan inflasi dan ketidakpastian  di sektor keuangan  dengan mempertahankan atau menaikkan 7 day reverse repo rate dari posisi  sekarang di 4,75 persen.

“Kecuali jika Bank Indonesia kembali melakukan relaksasi kebijakan makro prudensial berupa pelonggaran LTV bagi kredit pemilikan rumah (KPR) dan kendaraan maka konsumsi akan sedikit meningkat,” tutur Hendri. (Yas)

Follow WhatsApp Channel www.liputankepri.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polres Siak Laksanakan Peletakan Batu Pertama Rumah Layak Huni ke-6 dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79
Dukung Program Pemerintah, Koperasi Merah Putih Desa Centai Akan Adakan Pelatihan UMKM Gratis Pada Masyarakat
Bupati Asmar Ikuti Pembukaan Jambore Karhutla 2025
Ketum Lidik Krimsus RI Apresiasi Kampanye Dukung Program Ketahanan Pangan Polda Kepri
Bupati Karimun Ing. Iskandarsyah Dorong Pulau Kundur Jadi Pusat Ekonomi Baru
Jumat Berkah Ramadan, Kapolsek Tebingtinggi Berikan Bantuan Sembako Untuk Masyarakat Kurang Mampu
Bank Saqu by PT Bank Jasa Jakarta Salurkan 16 Ton Beras
Pemprov Riau Optimis Pertumbuhan Ekspor Berlanjut

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:40 WIB

Polres Siak Laksanakan Peletakan Batu Pertama Rumah Layak Huni ke-6 dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79

Senin, 9 Juni 2025 - 13:30 WIB

Dukung Program Pemerintah, Koperasi Merah Putih Desa Centai Akan Adakan Pelatihan UMKM Gratis Pada Masyarakat

Sabtu, 26 April 2025 - 14:10 WIB

Bupati Asmar Ikuti Pembukaan Jambore Karhutla 2025

Kamis, 10 April 2025 - 10:43 WIB

Ketum Lidik Krimsus RI Apresiasi Kampanye Dukung Program Ketahanan Pangan Polda Kepri

Senin, 24 Maret 2025 - 21:39 WIB

Bupati Karimun Ing. Iskandarsyah Dorong Pulau Kundur Jadi Pusat Ekonomi Baru

Berita Terbaru

Advertorial

Kepala BP Batam Lantik dr. Tanto Sebagai Direktur RSBP Batam

Rabu, 2 Jul 2025 - 13:31 WIB