class="post-template-default single single-post postid-30399 single-format-standard wp-custom-logo elementor-default elementor-kit-37444">

banner 200x200

Home / Featured

Jumat, 13 Maret 2020 - 11:42 WIB

Buka Isolasi Meranti, Wabup Said Hasyim Tinjau Kondisi Pelabuhan Penyengat Siak dan Mengkikip

Siak,| Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim saat ini tengah fokus mengupayakan membuka Isolasi daerah dengan menghubungkan Pulau Tebing Tinggi dengan daratan Sumatera melalui Pelabuhan Kampung Balak menuju Pelabuhan Penyengat, Desa Tj. Pal, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Untuk mempercepat realisasi rencana ini Wabup Said Hasyim melakukan peninjauan kondisi pelabuhan Penyengat dan Sungai Rawa di Siak sekaligus berkoordinasi dengan Pemkab. Siak dan Provinsi Riau, bertempat di Pelabuhan Penyengat Siak, Rabu (11/3/2020).

Hadir dalam pertemuan itu, Tokoh Masyarakat Meranti H. Wan Abu Bakar, Legislator DPRD Meranti Khusairi, Kepala Dinas Perhubungan Siak, Said Arifadillah, Kabid Perhubungan Provinsi Riau Andre, Sekretaris Dinas Perhubungan Meranti Umaiyah, Sekretaris Bappeda Meranti Randolf, Sekretaris Dinas PU Meranti Saiful, Camat Tebing Tinggi Barat Said Jamhur, Camat Sungai Apit Siak Wahyudi, Bagian Humas dan Protokol Meranti, Kadus Penyengat dan lainnya. 

Dalam peninjauannya Wabup Said Hasyim dan rombongan yang didampingi Kadishub Siak, Camat Sungai Apit dan sejumlah pejabat terkait melihat secara langsung kondisi Pelabuhan Penyengat dan Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Siak. Rencananya pelabuhan tersebut diusul untuk dijadikan pelabuhan penghubung dari Kampung Balak menuju daratan Sumatera di Kabupaten Siak.

Lebih jauh disampaikan Wabup setelah peninjauan ini dirinya berencana akan menghadap Gubernur Riau H. Syamsuar untuk membahas kelanjutan dari rencana tersebut. Dan Wabup berharap jelang Lebaran Idul Fitri mendatang penyebrangan melalui Pelabuhan Kampung Balak menuju Pelabuhan Sungai Apit Siak dapat dioperasikan, dengan begitu masyarakat Meranti sudah dapat setiap saat menuju daratan Pulau Sumatera tanpa bergantung lagi dengan angkutan umum seperti yang selama ini dilakuakan.

“Jika hal ini terwujud maka terbukalah Isolasi Meranti yang sudah puluhan tahun tertutup, dan tentunya akan memberikan dampak yang luar biasa bagi perekonomian masyarakat Meranti,” ujar Wabup.

Saat ini untuk Pelabuhan Kampung Balak Meranti sendiri diakui Wabup sudah siap hanya saja masih terkendala pada akses jalan.

“Pelabuhan disana sudah siap, hanya terkendala pada akses jalan sepanjang 6 KM,” jelas Wabup.

Sekedar informasi, sebelumnya Pemerintah Provinsi Riau telah mengupayakan pembangunan jalan menuju Mengkikip dari Selatpanjang-Alai-Kampung Balak sepanjang 26 KM. Namun mengalami kendala pada pembangunan jalan yang berada di Kampung Balak sepanjang 6 KM dimana akibat kondisi alam tak memungkinkan untuk dilanjutkan.

Sebagai solusi agar jalan ini dapat terhubung Pemkab. Meranti mengusulkan pada Pemprov Riau untuk dilakukan perubahan Trase Jalan dari darat kearah laut, dengan mengambil Rute Alai-Batang Malas-Kundur-Kampung Balak-Mengkikip. Rute ini dianggap paling baik karena berdasar hasil kajian dan evaluasi dari Pemkab. Meranti lebih dekat  dan daratannya lebih tinggi jadi tidak ada masalah jika dibangun jalan.

“Jika dibandingkan Trase pertama Trase alternatif ini lebih dekat hampir 16 KM, karena dari Alai menuju Mengkikip hanya berjarak 9.8 KM,” jelas Sekretaris Bappeda Meranti Randolf.

Saat ini pemindahan jalan Trase alternatif ini sedang diusulkan kepada Gubernur Riau. Namun menyangkut persetujuan pembangunan Trase Jalan alternatif menuju Mengkikip ini, diakui Wabup tergantung dari Pemerintah Provinsi karena jalan tersebut merupakan jalan Provinsi.

Jika masalah jalan ini dapat dituntaskan untuk tahap awal seperti dijelaskan Wabup penyembrangan dapat dilakukan dengan menggunakan Kempang yakni jenis Transportasi Umum yang banyak digunakan masyarakat untuk menghubungkan pulau-pulau di Meranti.

“Untuk tahap awal kita gunakan Kempang dulu untuk itu kita akan menyelesaikan dulu aksesbilitas japan yakni jalan di Kampung Balak menuju Pelabuhan. Jalan Kampung Balak ini ditargetkan akan selesai sebelum Idul Fitri nanti,” jelas Wabup.

Artinya sebelum lebaran nanti fasilitas ini sudah dapat dimanfaatkan untuk penyebrangan orang dan kendaraan roda dua.

“dan kita akan memperjuangkan terbukanya Isolasi ini, jika terbuka maka merdekalah masyarakat Meranti setelah puluhan tahun Terisolasi,” ucapnya lagi.

Nantinya jika disetujui kedepan penyebrangan dapat dilakukan dengan menggunakan RoRo yang menghubungkan Kampung Balak-Sungai Apit. Dan untuk jangka panjang Pemkab. Meranti mengusulkan kepada Pemprov Riau dan Pusat untuk dibangun jembatan penghubung kedua lokasi tersebut.

Sementara itu menyangkut pelabuhan mana yang akan digunakan di Kabupaten Siak dikatakan Wabup ada beberapa alternatif namun yang dianggap paling representatif sesuai dengan hasil peninjauan adalah Pelabuhan yang berada di Sungai Rawa atau Pelabuhan Penyengat di Kecamatan Sungai Apit.

“Namun ini tergantung dari Survei dari KSOP mana Pelabuhan yang paling layak dari segi keamanan dan keselamatan penumpang,” jelas Wabup.

Tapi jika diminta memilih Wabup lebih menyarankan di Pelabuhan Penyengat karena dinilai paling dekat, selain Putong dan Air Mabuk. 

“Yang paling baik itu Pelabuhan yang berada di Sungai Apit baik itu Pelabuhan Sungai Rawa maupun Pelabuhan penyengat fasilitas keduanya sama-sama bagus namun soal mana yang digunakan semuanya kita serahkan pada Provinsi,” pungkasnya. (Rls)

Share :

Baca Juga

Featured

Tim F1QR Lanal Karimun Menangkap Kapal KM. Riski Mulia

Featured

Mahasiswa/i KKN STAIN Sultan Abdurrahman Provinsi Kepulauan Riau Melaksanakan Perpisahan dihadiri Camat Kundur Utara dan Kapolsek Kuba

Featured

Melawan Saat Ditangkap,Polisi Tembak Kaki Pelaku Pencurian di Karimun

Featured

Bukti Nyata Sinergitas TNI Bersama Masyarakat

Featured

Dinas PU Mendapatkan Porsi Anggaran Paling Besar

Featured

Xiomi Sebar Gambar Redmi 6 Pro

Featured

Giat Bakhti Sosial Polisi Cinta Masjid Satlantas Polres Karimun

Featured

Bawa Pasir Timah Sebanyak 400 MT,Bos PT Eunindo Didenda Rp 71 Juta