Karimun – Pemerintah Kabupaten Karimun memutuskan tidak akan menggelar sholat tarawih berjamaah di masjid-masjid, sepanjang puasa ramadhan yang tinggal 10 hari lagi bakal kita jelang.
Keputusan itu disampaikan dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim di Ruang Rapat Cempaka Putih Kantor Bupati, Selasa (14/4).
Dalam rapat itu juga, turut serta dibahas tentang pelaksanaan sholat ied atau sholat hari raya Idul Fitri, yang juga diputuskan untuk tidak digelar.
Keputusan tersebut berkaitan dengan memutus mata rantai penyebaran covid 19 di Kabupaten Karimun. Sehingga akan dibuatkan surat edaran dan disebar ke seluruh wilayah Kabupaten Karimun.
“Edaran yang dibuat adalah menyambung dari surat edaran dari Menteri Agama Republik Indonesia, dalam rangka penanggulangan wabah Covid-19,” ucap Anwar.
Disamping itu, rapat tersebut juga membahas tentang masih adanya digelar sholat Jumat di masji-masjid ditengah wabah covid-19. Sehingga para pengurus Masjid akan diberikan edaran serta pemberitahuan yang dilakukan, dengan cara pendekatan persuasif bersama pengurus masjid dan musholla di Kabupaten Karimun.
“Bagi masjid yang masih melaksanakan sholat jumat akan kita panggil dan diberikan pengarahan. Bukan berarti kita melarang untuk beribadah, akan tetapi kita ingin wabah covid 19 bisa kita cegah penularan nya di kabupaten Karimun,” pungkas Anwar.
Hadir dalam rapat tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) Kabupaten Karimun, Jamzuri, Asisten I Pemkab Karimun M Tang, Kabag Kesra Irwandi Novri, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karimun dan tokoh agama Kabupaten Karimun.(agn)