Liputankepri.com- MOMS, hati-hati ketika bayi Anda sering tidak respon dengan suara dari bunyi-bunyian di sekitarnya. Kemungkinan besar si kecil mengalami gangguan pendengaran yang harus segera diatasi.
Spesialis Kedokteran Rehabilitasi Medik dr ME Dana SpKFR mengatakan, anak lahir prematur atau memiliki kelainan bawaan sejak lahir harus dideteksi masalah disabilitas. Misalnya pada pendengaran bayi yang sudah dicek sejak lahir dari respon dan kepekaannya.
“Kalau deteksi gangguan pendengaran paling gampang tes dengan mainan bunyi-bunyian. Dari baru lahir sudah bisa, kalau mendengar suara keras dia kaget atau respon. Tapi kalau memang ada gangguan biasanya bayi diam saja tidak merespon,” papar dr Dana saat ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan RI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/11/2016).
dr Dana menambahkan, jika bayi tidak respon dengan bunyi-bunyian sekitarnya, maka segera deteksi dan konsultasi dengan dokter. Lebih cepat terdeteksi, bayi lebih cepat mendapat pertolongan untuk melatih pendengaran.
“Biasanya kalau sudah ketahuan tuli, kita kasih alat bantu dengar. Tapi ini tergantung seberapa besar tingkat gangguan pendengarannya,” tambahnya.
Begitu juga dengan kemampuan bicaranya pada orang tuna rungu. Semakin tinggi tingkat gangguan pendengarannya, mereka akan mengalami kesulitan bicara.
“Kalau tuna rungu yang menjadi tuna wicara itu masih bisa dilatih agar tidak terlambat bicara,” tutupnya.
(hel)