Liputankepri.com,Karimun –Penyebab kecelakaan yang di alami oleh Sarkoni pramubakti kapal patroli DJBC Rabu (01/3/2017 ) lalu yang mengakibatkan luka bakar serius di sekujur tubuhnya masih misteri.
Sarkoni merupakan pramubakti di instalasi BBM Pulau Merak kecelakaan kerja saat membersihkan saluran penampungan BBM dan di rawat di RSUD HM.Sani Karimun kepulau Riau.Indikasi penyebab awal dari informasi yang di terima merupakan adannya ledakan mesin sehingga korban mengalami luka bakar serius di tubuhnya.
Kabid PSO Raden Evy.R melalui pesan WA yang di terima media ini Rabu (8/3) mengatakan tidak ada mesin yang meledak yang bersangkutan merupakan pramubakti yang kecelakaan di pulau Merak,”pesan Evy singkat.
Ketika dibalas pesan WA, Jikalau bukan karena ledakan mesin penyebab korban mengalami luka bakar di tubuhnya,lalu apa penyebabnya sehingga korban harus mendapat perawatan yang serius oleh dokter RSUD Karimun..?R.Evi belum menjawabnya walaupun pesan sudah di baca sampai berita ini di terbitkan.
Terpisah Kasubag Humas dan Rumah Tangga Kanwil DJBC Khusus Kepri, Hadiman ketika di konfirmasi via selulernya Rabu (8/3) perihal kecelakaan luka bakar yang di alami oleh pramubakti atas nama Sarkoni mengatakan,kejadian tersebut bukan di Pulau Merak namun terjadinya kecelakaan tersebut di Dermaga,”tidak ada kecelakaan di Pulau Merak, korban waktu itu lagi perbaiki Bateray di dermaga sehingga terjadi konslet kabel ,”singkat Hadiman
Kondisi Sarkoni korban luka bakar saat di temui di ruang perawatan lantai 5 kamar 507 RSUD HM.Sani Selasa (7/3) sudah agak membaik walupun masih ada bekas kulit yang mengelupas di tubuhnya ketika diajak berbincang tim media ini hanya sepatah kata-kata yang terlontar dari mulutnya.
Diberitakan sebelumnya,Sarkoni merupakan pramubakti kapal patroli yang aktifitas sehari-harinya membantu pengececekan instalasi Mesin dan saluran penampungan BBM Kapal Patroli Mustang DJBC Kanwil Khusus Kepri saat meledak di dermaga Ketapang.
Sementara dari keterangan Iswanti kerabat korban ketika di konfirmasi di RSUD mengatakan dirinya tidak tau pasti kejadian berlangsung saat itu,”Setau saya abang saya ini bekerja di kapal BC sebagai Oilman (bagian Mesin),di dalam kapal itu ada tiga orang,”kata Iswanti. (red)