Batam – Pasca pembongkaran makam keramat Bujang Sulung kembali memanas, warga mendatangi lokasi makam tersebut saat penggusuran yang dilakukan pihak pengembang, Kamis (11/2/2021) pukul 17.00.Wib.
Dari pantauan awak media, warga berdatangan ke lokasi untuk melihat perkembangan makam sekaligus ingin memanjatkan doa namun tidak bisa masuk ke area pemakaman karena di kunci dan di jaga oleh petugas keamanan dari pihak PT Senimba.
Adu mulut sempat terjadi antara warga dan pihak keamanan saat proses penggusuran Makam keramat Bujang Sulung.
Dewan Penasehat Melayu Raya, Suherman kepada media Liputan Kepri mengatakan, pihaknya sudah membuat laporan ke Polda Kepri dan menemui anggota DPRD.
“Kami sudah membuat laporan ke Polda Kepri serta berkoodinasi kepada DPRD untuk Rapat Dengar Pendapat ( RDP) kepada pihak-pihak terkait seperti developer,” jelasnya.
Selain itu, Lembaga Adat Melayu (LAM) semestinya bukan hanya melihat peristiwa ini, namun harus mengambil sikap dan tindakan terhadap pembongkaran makam keramat Bujang Sulung.
“Bukan itu saja kata Suherman, ada oknum Ormas Melayu yang di ketuai oleh inisial UD yang terduga terlibat didalam pembongkaran makam keramat ini,” tegas Panglima Melayu ini.
Secara terpisah, Amat salah satu pihak keluarga mengatakan, sebelumnya ada pemberitahuan akan ada pembongkaran makam, namun pihak keluarga belum memberikan persetujuan.
“Pemberitahuan memang ada, namun belum ada persetujuan dari pihak keluarga, sebab kami sedang melakukan musyawarah dengan ketua adat,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya sangat menyayangkan tindakan oleh pengembang untuk melakukan pembongkaran dengan cara seperti ini.
“Tidak seharusnya mereka melakukan pembongkaran makam dan dengan cara seperti itu,” tambahnya.**
(Niko)