Kapuas Hulu, Kalbar – Pengerjaan Pembangunan Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu provinsi Kalimantan Barat dengan anggaran Miliaran rupiah tahun 2019 terbengkalai.
Anggaran yang berasal dari dana DAK Afirmasi tahun 2019 meliputi 3 paket proyek pengerjaan dibawah naungan satker dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu.
Dari pantauan awa media dilapangan, terdapat tiga proyek besar dilokasi yang sama , diantaranya, pembangunan Puskesmas, pembangunan perumahan dinas dan sarana prasarana air bersih. Kondisi tersebut sangat memprihatikan dan tidak selesai dilaksanakan.
Hal ini disampaikan salah satu warga setempat berisial “Im” kepada anggota Lidik Krimsus mengatakan, ada proyek milik Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu yang tidak selesai dikerjakan dengan anggaran Miliaran rupiah tahun anggaran 2019, Jum’at (27/1/2021).
Menyikapi hal tersebut, diketahui proyek Pembangunan Puskesmas Bunut Hulu dengan anggaran sebesar Rp.8.499.975.161,81, dikerjakan oleh PT. Alam Raya Banuaka, sedangkan pembangunan rumah dinas Puskesmas dengan anggaran sebesar Rp.1.799.850.773,11, dikerjakan oleh CV. Pelaksana Amanah Jaya Guna.
Bukan itu saja, pembangunan sarana prasarana air bersih dengan anggaran sebesar Rp.549.995.840,31, oleh CV. Anugrah Andalas.
Selanjutnya, Camat Bunut Hulu, Edi mengatakan, bahwa dirinya cuma memberi BA penyelesaian proyek pekerjaan untuk pembangunan rumah dinas,dan pembangunan sarana prasarana air bersih.
“Untuk pembangunan Puskesmas Bunut Hulu sendiri, saya belum ngasih BA penyelesaian, karena memang pembangunannya belum selesai,” ujarnya.
Ketika ditanya,“ kenapa belum selesai, saya juga tidak tahu, seharusnya sudah selesai karena ini sudah akhir tahun 2020,” jawab Camat Bunut.
Camat Bunut berharap dengan alokasi anggaran yang cukup besar ini pemerintah daerah harus menggunakan anggaran dengan pembangunan yang maksimal karena uang yang digunakan adalah uang Negara, yang berarti masyarakat juga yang punya. Kami khawatir jika terus mangkrak dibiarkan saja, nantinya bangunan awal tidak bisa dimanfaatkan,” pungkas Edi.
Secara terpisah, Ketua DPP Lidik Krimsus RI, Elisabet Etarusni, meminta kepada Inspektorat Kabupaten Kapuas Hulu beserta Polres Kapuas Hulu untuk turun ke lapangan .
”Berdasarkan laporan masyarakat, kasus proyek bangunan Puskesmas ini akan kami kawal terus,” cetusnya.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak kontraktor belum memberikan keterangan resmi, tim sudah coba untuk konfirmasi meminta keterangan, namun beberapa kali tim Lidik Krimsus RI dan wartawan BU melakukan konfirmasi bahkan via WA, namun pihak kontraktor terkesan tertutup.***