Liputankepri.com,Karimun – Dalam mewujudkan ketahanan pangan,Bupati Karimun Aunur Rafiq akan mendatangkan gabah dari daerah atau kabupaten lain untuk diolah melalui penggilingan padi yang rencananya akan di pusatkan di Tanjungbatu Kundur.

“Pengusaha kita akan menggiling padi di sini. Kita tidak perlu sawah, tapi kita datangkan bahan bakunya (gabah) dari kabupaten-kabupaten yang surplus,” kata Bupati Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Aunur Rafiq di Tanjung Balai Karimun, Selasa.
Aunur Rafiq mengatakan, dengan mendatangkan gabah dari daerah lain seperti Kabupaten Pelalawan dan Kampar Provinsi Riau atau dari Sumatera Barat yang diproses melalui penggilingan padi jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan memasok beras dari Pulau Jawa.
“Lebih ekonomis kita menggiling di sini, karena transportasi lebih jauh dan biayanya relatif mahal jika mendatangkan beras dari Jawa,” katanya.
Menurut dia, langkah ini merupakan solusi yang tepat dalam menangkal ancaman ketahanan pangan di kabupaten maritim ini. Dengan adanya penggilingan padi, maka Kabupaten Karimun bisa memproduksi beras sendiri, meski gabah berasal dari daerah lain.
“Kita kan bisa, daerah yang gabahnya banyak kita giling disini. Singapura tak ada sawah bisa punya beras,” katanya.
Pemerintah daerah tengah menjajaki kabupaten lain yang surplus dalam produksi padinya. Sementara itu, untuk mesin penggiling padinya nanti dikelola oleh pihak swasta yang akan ditempatkan di Tanjungbatu, Kecamatan Kundur.
“Setelah itu jalan, mungkin swasta akan membeli mesin yang lebih besar produksinya dalam satu jam 5 sampai 7 ton penggilingannya,” katanya.
Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Karimun bukan daerah penghasil beras. Pasokan beras dari Pulau Jawa dan Sumatera melalui distributor menjadi andalan, namun harganya fluktuatif dan sering terjadi kelangkaan***
Source :Antara