class="post-template-default single single-post postid-2439 single-format-standard wp-custom-logo elementor-default elementor-kit-37444">

banner 200x200

Home / Batam / Featured

Jumat, 4 November 2016 - 21:28 WIB

Kesaksian ABK Kapal Pasca Tenggelamnya Kapal Pengangkut TKI

“Kejadiannya begitu cepat. Saya tidak tahu kalau Darus masih hidup atau sudah mati. Setahu saya Darus tidak bisa berenang,”

 

Liputankepri.com,Batam – Dodi (28), seorang anak buah kapal (Abk) kapal tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tenggelam di perairan Kepri, Rabu 2 November mengaku sangat takut dan tidak menyangka insiden tersebut bisa memakan korban jiwa.

“Saya takut kemarin, makanya saya berusaha menyelamatkan diri dan langsung kabur,” kata Dodi sambil menangis, Jumat (4/11/2016).

Dodi menjelaskan, kapal sempat menabrak kapal saat sudah mendekati Pulau Batam. Sejumlah ABK dan penumpang dewasa turun untuk mendorong kapal agar bisa kembali ke dalam Air. “Airnya surut, saya enggak tahu kapal bocor atau tidak. Yang jelas kami bisa melanjutkan perjalanan,” kata Dodi.

Usai menabrak karang, Dodi meminta kepada Herman sang nahkoda agar segera mencari daratan. Namun nahas, sebelum sampai daratan, kapal terlebih dahulu diserang badai di kedalaman 15 meter.

Saat kapal sudah terbalik, kata Dodi sambil terisak, ia masih sempat melihat nahkodanya, Herman, berusaha berenang dan menyelamatkan diri. Sementara rekan Dodi yang juga jadi ABK Darus tidak terlihat.

“Kejadiannya begitu cepat. Saya tidak tahu kalau Darus masih hidup atau sudah mati. Setahu saya Darus tidak bisa berenang,” katanya.

Dodi berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian bersama sejumlah TKI. “Saya sampai di Teluk Mata Ikan Nongsa, langsung minta tolong sama nelayan sekitar,” ujarnya.

Kapal yang mengangkut 101 penumpang termasuk TKI, satu nahkoda, dan dua Abk tersebut memiliki panjang 16 meter dengan 4 mesin berkapasitas 800 Pk tanpa dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS).

“Laporan dari sana, ada 93 TKI, kami tidak hitung lagi saat mereka naik kapal. Kami juga cuma pakai kompas untuk penunjuk arah,” ujarnya.

Pantauan di Posko Evakuasi Jenazah Nongsa Point Marina, sejak hari pertama sampai hari ke tiga sudah 54 Jenazah yang ditemukan dan di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk di identifikasi.

Sementara, 41 orang yang selamat berada di shelter penampungan, dan 6 orang lagi masih diperkirakan hilang.

(aky/lk)

Share :

Baca Juga

Batam

Terkait Kapal Asing Berbendera Taiwan Diamankan, Dua Anjing Pelacak Tiba DiMeranti

Featured

Pj Bupati Kampar Mengambil Sumpah dan Lantik Pj Sekda Kampar

Featured

SKPD Pemkab Karimun Dirampingkan Menjadi 24 Dinas dan Badan

Featured

Besok,,Gubernur Riau Hadiri Jalan Santai Partai Golkar di Selatpanjang

Featured

PBSI Buru Bibit Unggul Tunggal Putri

Featured

Polisi Amankan Empat Perempuan Terlibat Kasus Judi Online

Batam

Momen Maulid Nabi SAW,Keluarga Besar IJMB Pererat Tali Silaturahmi

Batam

Polda Kepri Tangani Kasus Raibnya Plat Baja Senilai Rp4,4 Miliar