Karimun – Ketua himpunan Melayu Raya (Hi-Melaya) korwil Karimun, Muhammad Firdaus mendukung penuh sikap TNI dan Kementerian Pertahanan menggelar kekuatan lebih besar di wilayah laut Natuna.
Hal ini menyikapi sebagai respon masuknya kapal nelayan China yang melakukan aktivitas perikanan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Wilayah Laut Natuna Utara.
“Saya beserta seluruh rekan-rekan melayu raya, mendukung penuh TNI-Polri mengusir para pencuri ikan dan kapal perang China yang masuk ke dalam kedaulatan Republik Indonesia,” NKRI harga mati ku bela dan ku jaga ucap Daus sapaan akrabnya melalui telepon selulernya, Senin (06/01).
Ditambah lagi laut Natuna Utara, menurut Daus merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau yang harus dipertahankan dan di jaga marwahnya, karna Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati.
“Tindakan semena mena kapal asing yang mencuri di perairan kita (Indonesia) patut ditindak tegas, Itu merupakan bentuk gangguan terhadap kedaulatan Republik Indonesia. Seperti kita ketahui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna memiliki kedudukan hukum, dengan begitu kami sebagai anak bangsa dan anak Kepri bagian dari Indonesia siap untuk bersatu untuk mempertahankan kedaulatan RI,”tegas Daus.
Berdasarkan informasi saat ini, sejak kapal asing masuk kedalam zona indonesia, TNI semakin memperkuat kekuatan serta pertahanan diri dilaut Natuna, dengan mengirim 6 KRI ke sana, bahkan 600 personil TNI dari tiga matra juga di persiapkan untuk melindungi laut Natuna Utara dan sekitarnya.*
(ronal)