Liputankepri.com,Batam – PT Persero Batam mengaku sudah mendapat komplain dari customernya terkait penutupan gudang yang dilakukan oleh BP Batam.
Hal ini diungkapkan oleh Plt Persero Batam, Teuku Afrizam seperti yang dilansir Tribun Batam.
Ia mengatakan saat ini pihaknya pun tengah meminta advokasi mengenai tindakan BP Batam melalui Kadin Batam.
“Untuk masalah gate ini, sebelumnya sudah ada pembicaraan dengan BP Batam sejak Januari lalu. Mengenai penerapan INSW di pelabuhan Batuampar ini. Kemudian kita juga sudah bicarakan jalan keluar dari gudang persero menuju pelabuhan. Tapi belum selesai pelabuhan, tiba-tiba tanggal 30 Juni kami terima surat pagi-pagi, BP Batam minta jam empat sore hari itu harus ditutup,” tutur dia.
BP Batam beralasan penutupan gudang agar arus keluar masuk lebih terkontrol.
Namun di sisi lain, dengan ditutupnya gudang lini 1 yang dijadikan tempat penimbunan sementara (tps) itu mengganggu aktifitas Persero Batam.
“Dengan adanya penutupan tersebut, sangat mengganggu. Nanti kami harus bawa keluar lewat Batuampar, melewati Melcem memutar ke belakang. Jadi kegiatan bongkar muat terganggu waktunya. Padahal waktu kami untuk bongkar muat pun dibatasi sekian jam. Customer resah, kalau terlambat karena rute jauh, otomatis biaya kerugiannya dibebankan ke kami,” tutur Teuku Afrizam.**