“Di antara sekian rencana strategis yang ditunda tersebut adalah renovasi dan pembenahan menyeluruh fasilitas gelanggang olahraga di lapangan Sulaiman Abdullah dan mega proyek pembangunan masjid terapung di seputaran tepi laut.
Liputankepri.com,Tanjungpinang – Defisit anggaran adalah mimpi buruk yang tidak terelakkan. Berimbas pada sejumlah kegiatan pembangunan yang sudah direncanakan. Apalagi rencana pembangunan sarana infrastruktur yang kerap menelan anggaran besar. Sebab itu, Pemerintah Kota Tanjungpinang tidak ingin gegabah dan terburu-buru menuntaskan sejumlah rencana yang telah disusun.
Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono juga tidak menampik bahwasanya defisit adalah mimpi buruk bagi rencana pembangunan. Tapi tak banyak yang bisa dilakukan. “Kami memilih untuk menunda beberapa rencana strategis itu. Bukan dibatalkan,” ungkapnya, kemarin.
Di antara sekian rencana strategis yang ditunda tersebut adalah renovasi dan pembenahan menyeluruh fasilitas gelanggang olahraga di lapangan Sulaiman Abdullah dan mega proyek pembangunan masjid terapung di seputaran tepi laut.
Masih ada banyak hal, sambung Riono, yang mesti diperhatikan dalam efisiensi anggaran yang ada. Sehingga pembangunan infrastruktur yang menelan banyak biaya itu mesti ditepikan dulu. “Jangan sampai,” kata Riono, “yang besar itu malah mengganggu rutinitas-rutinitas pembiayaan yang lain.”
Tidak ada kepastian kapan neraca keuangan Pemko Tanjungpinang membaik. Sehingga saat ini masih belum juga bisa dipastikan kelanjutan pembangunan infrastruktur tersebut. Yang Riono tahu, jikalau keuangan sudah stabil dan diperbantukan pula kucuran anggaran dari pemerintah pusat, seluruh rencana strategis pembangunan infrastruktur itu akan dimulai.
“Kami tidak berani berandai-andai. Tapi secara bertahap apa yang direncanakan akan kami coba wujudkan,” ujar mantan Kepala Dispora Kepri ini.**