Gunakan Kacamata Politik untuk Memahami dan Menanggapi Isu Politik

- Jurnalis

Kamis, 16 Agustus 2018 - 13:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketika Joko Widodo mengumumkan KH Ma’aruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden yang akan mendampinginya pada Pemilu Tahun 2019 yang akan datang, publik kaget luar biasa dan pro-kontra pun bermunculan di mana-mana.

Opini publik pun berseliweran dengan sangat esktrim. Opini yang berkembang tidak saja melalui berbagai media, tetapi perbincangan di tengah-tengah masyarakat menjadi sangat dinamis untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka maupun dukungan terhadap pilihan Jokowi bagi Ma’aruf Amin.

Barangkali saya termasuk yang selalu menggoda teman-teman ngobrol untuk tidak terjebak pada dikhotomi Setuju atau Tidak Setuju atas pilihan Jokowi pada KH Maaruf Amin itu. Sebab yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, pada umumnya menggunakan “kacamata” yang berbeda-beda untuk melihat dan memahami serta meresponi keputusan yang diambil oleh Jokowi tentang calon wakil presidennya.

Baca Juga :  "Tragedi" Mahfud MD Bisa Jadi Awal Kejatuhan Jokowi dan Kemunduran PBNU

Bayangkan, ada seseorang yang menggunakan kacamata agama untuk melihat peristiwa politik, atau menggunakan kacamata ekonomi menanggapi kejadian politik, atau menggunakan kacamata social tentang keputusan politik yang diambil oleh Jokowi. Akibatnya ya tidak ada titik temunya, dan pasti yang muncul adalah kekecewaan si pemakai kacamata itu.

Yang benar adalah gunakan kacamata yang benar dan tepat untuk memahami sebuah kejadian, peristiwa dan situasi yang dihadapi agar sikap dan perilaku tanggapan yang diambil tidak salah dan keliru.

Baca Juga :  "Tragedi" Mahfud MD Bisa Jadi Awal Kejatuhan Jokowi dan Kemunduran PBNU

Akibat salah menggunakan kacamata dalam menaggapi sebuah peristiwa akan menyebabkan kekacauan dalam komunikasi di tengah-tengah masyarakat dan pada akhirnya akan sangat potensial menyebabkan ketegangan dan  konflik yang menyebabkan setiap orang berhadap-hadapan untuk menunjukkan diri sebagai yang paling benar dan yang lain salah.***

 

 

 

 

Penulis: Yupiter Gulo

Follow WhatsApp Channel www.liputankepri.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Satresnarkoba Polres Karimun Gagalkan Penyelundupan Narkoba dari Malaysia, Dua Kurir Diamankan
KKP Sidak Tambang Ilegal di Pulau Citlim Karimun, Ekosistem Terancam Punah
Pemkab Karimun Molor Hibahkan Dermaga serta Gudang ke Kejari Karimun
Satlantas Polres Karimun Gelar Strong Point Pagi di Titik Rawan Lalu Lintas
Layanan 110: Komitmen Polri Perkuat Pelayanan Publik
Dukung Program Pemerintah, Koperasi Merah Putih Desa Centai Akan Adakan Pelatihan UMKM Gratis Pada Masyarakat
Ribuan Ekstasi Disita, Polisi Gerebek Minilab Narkoba di Apartemen Mewah di Batam
DPN Lidik Krimsus RI Desak APH Berantas Praktik BBM Ilegal di Kawasan Meral

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 09:03 WIB

Satresnarkoba Polres Karimun Gagalkan Penyelundupan Narkoba dari Malaysia, Dua Kurir Diamankan

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:15 WIB

KKP Sidak Tambang Ilegal di Pulau Citlim Karimun, Ekosistem Terancam Punah

Rabu, 18 Juni 2025 - 21:41 WIB

Pemkab Karimun Molor Hibahkan Dermaga serta Gudang ke Kejari Karimun

Senin, 16 Juni 2025 - 22:50 WIB

Satlantas Polres Karimun Gelar Strong Point Pagi di Titik Rawan Lalu Lintas

Senin, 16 Juni 2025 - 22:45 WIB

Layanan 110: Komitmen Polri Perkuat Pelayanan Publik

Berita Terbaru