Batam – Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol SN dan dua perwira disanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) karena menjual barang bukti sabu. Hal itu disampaikan Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto saat melakukan supervisi di Polda Kepri.
“Kami melakukan supervisi penanganan kasus yang menonjol, yaitu kasus melibatkan beberapa anggota Polresta Barelang, mengenai penyisihan barang bukti,” kata Benny, Kamis (5/9/2024).
“Secara etik sudah dilakukan pemeriksaan dan persidangan terhadap 3 perwira, tentunya yang berpangkat Kompol, Iptu, dan Ipda, putusan sidang kode etik tersebut adalah PTDH. meskipun yang bersangkutan masih melakukan upaya banding,” tambahnya.
Benny mengatakan dari hasil supervisi pihaknya, untuk 7 personel Satres Narkoba yang lainnya terlibat masih menjalani proses sidang etik. Ia meminta untuk semua pihak mengawasi proses personel Satres Narkoba tersebut.
“Bagaimana dengan anggota yang lain, ini sekarang dalam proses untuk sidang kode etiknya sedang berjalan dan nanti kita tunggu putusannya,” ujarnya.
Benny menerangkan untuk tiga perwira Satres Narkoba Polresta yang sudah di PTDH saat ini proses pidana mulai berjalan. Ia menyebut kasus tersebut juga telah menjadi atensi Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.
“Setelah sidang etik selesai kepada tiga perwira ini. Proses penyidikan, pidananya juga mulai berjalan. Sudah dilakukan pemeriksaan, bahkan asistensi dari Direktur Narkoba Bareskrim juga ada. Diresnarkoba Bareskrim sudah paparan di Bareskrim untuk penerapan pasal yang akan dikenakan. dan ini ditindaklanjuti dengan beberapa arahan dari Bareskrim yang berkaitan dengan teknis dan penerapan pasal yang disangkakan,” terangnya.
Untuk penanganan kasus yang melibatkan anggota Satres Narkoba Polresta, Kompolnas mendorong dilakukan pembuktian maksimal. Hal itu agar nantinya hakim bisa memutus maksimal pidana kasus tersebut.
“Kompolnas mendorong agar nanti pembuktian optimal jangan ada celah-celah sehingga nanti hakim akan memutus maksimal. Karena tidak ada faktor yang meringankan, yang ada memberatkan, karena dia aparat yang seharusnya memberantas narkoba malah justru bertindak yang melanggar hukum,” ujarnya.
Disinggung soal pihak lain yang memiliki jabatan lebih tinggi terlibat dalam kasus tersebut, Benny menyebut penyelidikan yang dilakukan Propam Polda Kepri hanya berfokus pada Kasat Narkoba Polresta Barelang saja.
“Sejauh ini pemeriksaan dilakukan Bidpropam Polda Kepri menyangkut masalah kasat,” ujarnya.**
Source:detikcom