Liputankepri.com,Batam – Tingginya harga cabai merah di sejumlah daerah membuka peluang masuknya cabai impor dari Malaysia. Seperti di Batam, cabai merah keriting lokal dijual seharga Rp85 ribu per kilogram. Namun, kini masuk cabai merah Malaysia merek Cakra di Batam dengan harga Rp40 ribu per kg. “Sulit membedakan mana cabai lokal dan impor. Bedanya cuma rasanya. Kalau impor, pedasnya kurang,” kata Budi, pedagang cabai di Pasar Pagi Penuin Ah Yong, Batam, Rabu (4/1).
Masuknya cabai dari Malaysia membuat Ketua Komisi II DPRD Kota Batam Yudhi Kurnain marah. Ia langsung meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam melakukan razia cabai impor di pasar-pasar. Di Jawa Barat, harga cabai yang mahal justru menguntungkan petani. Di sentra pertanian Desa Cibodas dan Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, para petani cabai mengaku dengan mahalnya harga cabai bisa menutup kerugian masa tanam karena harga komoditas lain seperti tomat sedang anjlok.
Harga komoditas cabai di sejumlah daerah semakin tidak terkendali. Di sejumlah daerah, harga cabai rawit dan cabai merah sudah menembus Rp120 ribu per kg. Di Provinsi Bangka Belitung, harga cabai rawit dijual di pasaran Rp120 ribu per kg. Di Tasikmalaya, Jawa Barat, harga cabai merah kini mencapai Rp125 ribu per kg. Lebih mahal daripada harga daging sapi yang kini Rp110 ribu per kg. “Di pasar, cabai merah mulai sulit diperoleh karena dari sentranya juga kosong,” kata Kepala UPTD Pasar Induk Cikurubuk, Augus, Rabu (4/1).
Di Jawa Tengah, harga cabai juga tinggi. Pasokan cabai di beberapa sentra pertanian cabai di pantura Jawa Tengah seperti Pemalang, Demak, Rembang, dan Blora terjadi penurunan drastis jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Demikian juga di sentra cabai Desa Serang dan Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, para petani saat ini tidak lagi menanam cabai.(Mi)