Liputankepri.com Meranti, Perusahaan Riau Andalan Pulp And Paper ( RAPP ) tak kunjung tunaikan janji untuk tanaman kehidupan hingga tahun 2019 ini kepada masyarakat desa lukit.
dari hasil pantauan media dilapangan, program tanaman kehidupan yang telah 2 kali disosialisasikan oleh PT RAPP kepada pihak Desa tersebut semulanya akan ditanam bibit pohon karet seluas 700ha namun gagal.
Menurut Kepala desa Lukit kepada media, tanaman kehidupan berupa pohon karet gagal tumbuh, hanya sekitar 20% saja dari 700 hektar lahan konsesi yang disediakan,
” Namu beberapa tahun yang lalu kami sempat lakukan pertemuan dengan pihak perusahaan dan akhirnya disepakati bersama tanaman kehidupan yang semula pohon karet diganti dengan tanaman akasia”.
Tambahnya lagi “nanti dari setiap hasil panen dari tanaman kehidupan berupa pohon akasia seluas 700 hektar itu masyarakat akan menerima 5.200.000,- / kepala keluarga, tetapi hal ini tak kunjung dilakukan, ungkap jumilan
Disinggung tentang ganti rugi lahan masyarakat atas nama Dahlan yang menjadi penghabat untuk proses menanam tanaman kehidupan tersebut, Jumilan mengatakan “mungkin saja, karena tanah dahlan yang merupakan jalan koridor itu ditutup dengan pepohonan oleh dahlan.
“Ditahun 2019 ini saja kami seperti tidak ada bantuan dana CSR dari PT RAPP, biasanya setiap tahun kami bisa membangun jalan atau insfrastruktur Desa menggunakan dana CSR. jangan kan itu, kami minta bantu minyak saja untuk pertandingan volly didesa sangat susah” tutup jumilan ketika ditemui dirumahnya Rabu (10/09/19).
Sampai berita ini diturunkan, Erik dan juga Saman selakuk Humas PT. RAPP tidak bisa dihubungi oleh Media.
**Tim/Rls