“Pelaku kejahatan ini selalu mencari titik kelengahan aparat. Hal ini terbukti dengan pergerakan mereka yang melakukan kegiatan ilegal di tengah malam. Namun sebagai garda terdepan, TNI AL, dalam hal ini Lantamal IV melalui tim WFQR, akan terus meningkatkan kewaspadaan melalui patroli rutin serta memetakan alur laut yang rawan tindak kejahatan,” tegas Danlantamal, Kamis (15/9/2016).
Liputankepri.com,Tanjungpinang – Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) 4 Lanal Dabo Singkep B berhasil menggagalkan upaya transfer bahan bakar minyak (BBM) shift to shift, atau biasa dikenal dengan istilah “kencing minyak”, di Perairan Alang Tiga Dabo Singkep, Kepulauan Riau (Kepri). Sebanyak 10 ton BBM yang dibawa dari Kota Dumai, Provinsi Riau, disita TNI.
Komandan Lantamal (Danlantaman) IV Tanjung Pinang Laksamana Pertama TNI S Irawan mengatakan, Lantamal IV melalui Tim WFQR tidak akan pernah berhenti melakukan pengejaran dan penindakan terhadap segala bentuk pelaku kejahatan di Perairan Kepri. Salah satunya adalah penggagalan upaya transfer BBM shift to shift yang dilakukan di tengah laut dan dalam kegelapan malam.
“Pelaku kejahatan ini selalu mencari titik kelengahan aparat. Hal ini terbukti dengan pergerakan mereka yang melakukan kegiatan ilegal di tengah malam. Namun sebagai garda terdepan, TNI AL, dalam hal ini Lantamal IV melalui tim WFQR, akan terus meningkatkan kewaspadaan melalui patroli rutin serta memetakan alur laut yang rawan tindak kejahatan,” tegas Danlantamal, Kamis (15/9/2016).
Pengungkapan kegiatan transfer BBM ilegal tersebut berawal dari patroli laut yang dilakukan Tim WFQR 4 Lanal DBS dengan menggunakan Patkamla Kuala Gaung pada 13 September 2016 malam. Kapal TNI AL mendeteksi adanya kegiatan ilegal yang dilakukan kedua kapal.
Setelah mencium gelagat yang mencurigakan, Tim WFQR bertindak cepat dengan melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas kapal di tengah gelapnya malam.
Dari hasil pemeriksaan diketahui kapal yang terlibat kegiatan transfer BBM shift to shift tersebut adalah KM Riau Jaya GT 17 dengan TB Cavalo GT 185 dan TK Metro GT 2085 berlayar dari Dumai tujuan Jakarta dengan muatan CPO (crude palm oil) sebanyak 4.000 ton.
“Pemilik berinisial S dan nakhoda kapalnya berinisial P dengan anak buah kapal (ABK) sebanyak 15 orang yaitu 10 ABK TB Cavalo dan 5 ABK TK Metro,” katanya.
Berdasarkan pengakuan nakhoda P, TB Cavalo akan melaksanakan transfer BBM ilegal kepada KM Riau Jaya GT 17 dengan nakhoda AS sebanyak 10 ton, dan sudah terlaksana 3 ton.
“Kita tidak boleh lengah dan kalah dari para penjahat, sekecil apa pun tindak kejahatan tetaplah kejahatan dan harus ditangani secara serius dan tuntas, tidak ada kata kompromi dengan mereka yang jelas-jelas merugikan negara,” imbuh Laksma TNI S Irawan.
Untuk pengembangan dan proses hukum lebih lanjut, TB Cavalo, TK Metro, dan KM Riau Jaya selanjutnya ditarik dan diamankan di Tanjung Sebayur Dabo Singkep.
(Ari)