Liputankepri.com,Batam – Penanaman Modal Asing (PMA) kembali masuk di Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam. Investor asal Taiwan akan membangun industri daur ulang plastik untuk selimut, pakaian, kemeja, selendang, dan tas belanja dengan nilai mencapai USD100 juta (Rp1,51 triliun).
“Penanaman Modal Asing (PMA) yang akan menanamkan modalnya di kawasan FTZ Batam itu yakni, Daai Technology Co, Ltd,” ungkap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri Akhmad Maruf Maulana, Rabu, 17 Oktober 2018.
PMA yang masuk ke Batam ini merupakan investasi gabungan (joint investment) antara Taiwan dan Jepang. Investasi ini membutuhkan lahan sekitar 10 hektare dan membutuhkan sekitar 10 ribu tenaga kerja.
Saat ini pihaknya sedang dalam tahap negoisasi untuk membahas rencana investasi industri daur ulang plastik tersebut di Pulau Batam. “Kami berharap investasi ini dapat segera terealisasi,” ujarnya.
Perusahaan bermarkas di Taiwan tersebut mampu memproduksi lebih dari 3.000 selimut per hari. Dengan teknologi yang dimiliki, perusahaan ini mampu mendaur ulang plastik menjadi produk pakaian yang berkualitas.
Perusahaan tersebut juga sering dikunjungi mahasiswa setempat untuk mempelajari teknologi daur ulang plastik.
Iklim investasi di Kepri mulai bergairah lagi dengan masuknya beberapa investor asing. Investor tersebut bahkan mulai membangun pabriknya dan mendatangkan mesin-mesin agar bisa segera berproduksi.
Kawasan-kawasan industri baru gencar dibangun. Di antaranya daerah Kabil dan Punggur.***