Liputankepri.com,Selatpanjang– Setelah diguyur hujan semalaman, Kabupaten Kepulauan Meranti tetutama kota Selatpanjang dan sekitarnya mengalami kebanjiran.
Dari pantauan Awak media ini , hujan yang mengguyur pada Senin (23/1/17) sekitar pukul 01.00 WIB dan mulai reda sekitar pukul 13.00 WIB itu menggenangi sejumlah ruas jalan kota Selatpanjang.
Selain sejumlah ruas jalan yang tergenang air, aktivitas warga juga menjadi lumpuh. Para pedagang tidak bisa berjualan sehingga aktivitas pasar tampak sepi. Tanaman sejumlah petani juga ikut tenggelam dan terancam mati.
Ani, salah seorang pedagang pasar mengaku rugi karena tidak bisa menjual barang dagangannya akibat guyuran hujan yang tiada hentinya itu. Namun Ia tetap bersyukur meski demikian, tempat penampungan air hujan dirumahnya kembali terisi meski sebelumnya sempat membeli air hujan disalah satu rumah tetangganya untuk kebutuhan memasak dan mencuci.
“Hujan adalah rahmat, jadi kita harus tetap bersyukur. Karena ada hikmahnya dibalik semua itu. Begitu juga dengan saya meski tidak dapat jualan dipasar namun setidaknya saya tidak lagi membeli air hujan untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Andi salah seorang warga Banglas juga mengungkapkan rasa syukur atas limpahan rahmat tersebut. Menurutnya meski sejumlah jalan kebanjiran namun warga tidak lagi mengeluh kebutuhan air.
“Beberapa hari ini, rumah kami juga sempat membeli air untuk memasak dan mencuci pakaian, dan alhamdulillah hari ini hujan jadi tak payah lagi beli air,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, guyuran hujan tidak hanya menenggelamkan sejumlah ruas jalan dikota Selatpanjang seperti Jalan Imam Bonjol, Teuku Umar, Jalan Siak, namun banjir juga hingga sejumlah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti, seperti Kecamatan Merbau, Pulau Merbau, Tasik Putripuyu serta sejumlah kecamatan lainnya juga ikut kebanjiran.(Gun/An)**