Batam – Buntut panjang rencana relokasi kampung tua di Kelurahan Rempang Cate dan Sembulang oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, ribuan massa dari Aliansi Pemuda Melayu lakukan Unjuk Rasa (Unras) di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (23/08) pagi.
Suasana di depan Kantor BP Batam, sempat memanas. Yang mana, ribuan massa yang hadir terjadi aksi dorong-dorongan dengan petugas keamanan. Kepala BP Batam yang juga Wali Kota Batam Muhammad Rudi, tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dirinya menyempatkan diri menemui ribuan masa.
Muhammad Rudi menjelaskan bahwa, pengembangan Rempang merupakan kebijakan Pusat sampai ke Daerah. Dirinya telah memperjuangkan apa yang diinginkan oleh masyarakat.
“Kita sudah dipanggil beberapa kali oleh Menko Perekonomian, BPLM, Menko Marves dan Menko Polhukam. Saya sudah berjuang untuk masyarakat namun keterbatasan adanya kebijakan,” terang Muhammad Rudi.
Pihaknya, saat ini juga masih menghitung luas batas hutan lindung agar segera disampaikan ke Pemerintah Pusat.
“Setelah ini selesai, baru kita bisa menyampaikan ke Pusat. Termasuk sejumlah permintaan dari 16 kampung tua yang tidak direlokasi. Jika mau mendudukkan masalah ini, kita libatkan perwakilan Bapak/Ibu dan kita bisa berangkat bersama-sama ke Pusat”. tegasnya.
Diketahui, sebanyak 880 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polda Kepri, Samapta Polresta Barelang, Brimob, Direktur Pengamanan (Ditpam) BP Batam, dan Satpol PP di siagakan untuk mengamankan aksi Unras yang digelar oleh Aliansi Pemuda Melayu.**