“Hingga kini, jumlah penduduk di Kabupaten Karimun mencapai 238 ribu jiwa yang tersebar di ratusan pulau. Dengan banyaknya jumlah masyarakat yang belum melakukan perekaman e-KTP, maka pihaknya terus melakukan sosialisasi mulai tingkat kecamatan, kelurahan dan desa.
Liputankepri.com,Karimun – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Karimun terus melakukan penjaringan terhadap masyarakat yang belum melakukan perekaman data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), maupun pembuatan e-KTP di 12 kecamatan di Kabupaten Karimun. Caranya, dengan mengoptimalkan aparatur kelurahan/desa untuk jemput bola langsung kepada masyarakat.
”Terus kita gesa sebelum akhir bulan ini. Masih ada sekitar 18 ribu warga yang belum melakukan perekaman e-KTP,” jelas Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Karimun, Muhammad Tahar, Selasa (6/9).
Hingga kini, jumlah penduduk di Kabupaten Karimun mencapai 238 ribu jiwa yang tersebar di ratusan pulau. Dengan banyaknya jumlah masyarakat yang belum melakukan perekaman e-KTP, maka pihaknya terus melakukan sosialisasi mulai tingkat kecamatan, kelurahan dan desa.
”Walaupun saat ini kita ada kendala keterbatasan jumlah tinta untuk pencetakan e-KTP, sementara pemohon e-KTP yang masuk daftar tunggu, hingga Agustus mencapai 5.000 orang. Dan kemarin, kita sudah pinjam tinta dari Kabupaten Bintan, namun tidak cukup,” ungkapnya.
Sementara itu anggota DPRD Karimun dari Komisi I, Sulfanow Putra, sebagai mitra pemerintah mengatakan, bahwa Pemerintah Daerah kurang melakukan sosialisasi maupun proaktif terhadap manfaat e-KTP. Sehingga, ketika Pemerintah Pusat telah memberikan batas waktu, mereka menjadi kelabakan untuk menyelesaikan perekaman e-KTP.
”Jangan jadikan korban masyarakat yang melakukan perekaman e-KTP. Artinya, perpanjangan pemerintah yaitu RT tidak berjalan untuk melakukan sosialisasi manfaat e-KTP kepada warganya,” tegasnya.
Pantauan di kantor Camat Karimun, warga antri untuk perekaman e-KTP maupun pengurusan e-KTP dan Kartu Keluarga. Dengan pelayanan satu atap, sangat mempermudah pelayanan publik terutama identitas diri.
‘
‘Rata-rata 20 orang per hari yang melakukan perekaman e-KTP. Kita sudah melakukan sosialisasi kepada warga, tapi mereka menganggap remeh. Nah, sekarang sudah di-deadline baru melakukan perekaman e-KTP,” kata salah seorang petugas perekaman e-KTP.**