class="post-template-default single single-post postid-613 single-format-standard wp-custom-logo elementor-default elementor-kit-37444">

banner 200x200

Home / Ekonomi / Featured

Minggu, 19 Juni 2016 - 07:36 WIB

Harga Daging Sapi Melonjak, Menteri Perdagangan Salahkan Kebijakan Pemerintah Tahun Lalu

Liputankepri.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menyatakan, harga daging sapi yang meroket saat ini disebabkan kebijakan yang salah tahun lalu.

Pengurangan kuota impor sapi bakalan secara drastis pada pertengahan tahun lalu menyebabkan harga langsung naik tajam.

Menurut Thomas, importasi sapi yang biasanya sekitar 160.000 ekor sapi hidup per kuartal, tiba-tiba dipangkas menjadi hanya 50.000 ekor per kuartal.

Akibatnya, harga daging sapi amat tinggi dan tidak pernah kembali normal.

“Lonjakan harga daging sapi itu terjadi karena tahun lalu pemerintah mengurangi secara drastis dan mendadak pasokan sapi bakalan. Dan sejak saat itu harganya enggak pernah turun lagi,” kata Thomas dalam sebuah diskusi di Jakarta, seperti di lansir tribun news,Sabtu (18/6/2016).

Situasi itu diperburuk dengan sikap pemerintah yang lamban mengeluarkan izin impor sapi bakalan untuk 2016.

Kuota impor yang seharusnya dikeluarkan 650.000 ekor sekaligus di awal tahun, namun hanya dikeluarkan 180.0000 ekor.

Padahal, butuh waktu cukup lama agar sapi bakalan bisa dijual di pasar. Sapi bakalan membutuhkan waktu penggemukan minimal selama 4 bulan.

“Harusnya (izin impor dikeluarkan) 650.000 ekor sekaligus di depan supaya pelaku bisa mengukur timing-nya. Awal tahun hanya sekitar 150.000 ekor. Ini istilahnya sapi bakalan. Begitu masuk masih kurus dan melewati proses penggemukan, biasanya 4 bulan,” ungkap Thomas.

Karena minimnya impor sapi bakalan di awal tahun, kelangkaan sapi terus berkelanjutan hingga saat ini.

Sehingga, menjadi hal yang wajar jika harganya di pasaran menjadi tinggi.

Thomas mengungkapkan, kebijakan pemerintah yang mendadak mengurangi impor sapi bakalan di pertengahan tahun lalu atas alasan pemerintah ingin mewujudkan swasembada daging sapi.

Sayangnya, cara yang diambil pemerintah instan sehingga swasembada daging sapi tidak tercapai.

“Meskipun November sampai Desember sudah sepakat keluarkan 600.000 impor bakalan, tapi dalam pelaksanaannya hanya 180.000 ekor,” katanya.

Ini murni ketidakbecusan. Itu mengapa Wapres mengingatkan kepatuhan pada perencanaan yang ditetapkan,” jelasnya

Share :

Baca Juga

Featured

DPMPTSP Kabupaten Karimun Kembali Gelar Kegiatan Sosialisasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Melalui OSS-RBA

Featured

Bupati Karimun Membuka Seminar How Be A Great Teacher

Featured

Warga Kampung Bulang RW 09/10, Siap Dukung TNI-POLRI Berantas Aksi Terorisme

Featured

Satreskrim Polres Karimun Bekuk Komplotan Pembobol Rumah Kosong

Batam

153 Ribu Masyarakat Semarakkan Kepri Millennium Road Safety Festival

Ekonomi

Tiga Koperasi Bakal Jadi Penyalur Kredit Usaha Rakyat

Featured

Kapolsek Tapung Hulu Pimpin Patroli Dialogis Antisipasi Tindak Pidana C3

Featured

Setelah Dilakukan Voting, Neny Wahyuni Terpilih Sebagai Ketua DPC PROJO Rokan Hulu