Jakarta – Sebuah insiden kecelakaan laut terjadi di perairan PHE ONWJ Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Rabu, 17 Juli 2024 sekitar pukul 18.35 WIB. Kapal Motor (KM) Glory Indah I tenggelam di koordinat 05° 16.540′ Lintang Selatan dan 106° 37.566′ Bujur Timur.
Kapal berbendera Indonesia dengan tonase 499 GT ini dinakhodai oleh Juju Juara, membawa muatan kargo umum dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.
Pada saat kejadian, kapal tersebut membawa 18 awak tanpa penumpang. Dalam keterangan pers, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI menjelaskan bahwa kejadian berawal pada pukul 18.35 LT ketika nakhoda kapal Teluk Bajau Mulia menerima sinyal darurat (Mayday-Mayday) dari KM Glory Indah I yang dilaporkan mulai tenggelam.
Segera setelah menerima sinyal, pada pukul 18.40 LT, TB Teluk Bajau Mulia melaporkan insiden tersebut ke Radop Zulu F/S dan langsung berangkat dari Buoy Zulu Charlie menuju lokasi kejadian. Pada pukul 19.55 LT, TB Teluk Bajau Mulia tiba di lokasi dan menemukan sebagian awak KM Glory Indah I sudah berada di life raft. Seluruh awak kapal kemudian berhasil dipindahkan ke kapal TB Teluk Bajau Mulia.
Pada pukul 20.14 LT, semua awak kapal KM Glory Indah I, sebanyak 18 orang, telah berhasil diselamatkan dengan 16 orang dalam kondisi sehat dan 2 orang mengalami mabuk laut. Pukul 23.00 LT, KM Glory Indah I tenggelam sepenuhnya di posisi 05° 22.245′ Lintang Selatan dan 106° 33.052′ Bujur Timur, sekitar 1 mil sebelah barat Station Zulu F/S.
Selanjutnya, pada pukul 24.00 LT, tiga awak yang sakit dibawa ke Station Zulu untuk mendapatkan perawatan medis. Kapal TB Teluk Bajau Mulia tetap berada di Buoy ZC menunggu instruksi lebih lanjut dengan 15 awak yang masih dalam kondisi sehat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun 2 orang mengalami mabuk laut.
Penyebab karamnya kapal diduga karena beberapa faktor, termasuk kondisi alam seperti angin kencang dan ombak besar, serta faktor teknis berupa kebocoran di kamar mesin kapal Glory Indah 1. Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan kondisi kapal dalam keadaan baik sebelum berlayar.
Penyelamatan yang cepat dan koordinasi yang baik dari TB Teluk Bajau Mulia dengan Radop Zulu F/S berhasil menyelamatkan nyawa 18 awak kapal tanpa korban jiwa.
Para kru kapal berhasil selamat berkat bantuan dari tim PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina. Tim area lapangan Zulu PHE ONWJ, yang berjarak 6-7 mil laut (sekitar 11,11 kilometer) dari lokasi kapal Glory Indah 1, menerima sinyal darurat dan langsung merespon dengan mengirim unit kapal TB Mulia untuk proses evakuasi.
Tim PHE ONWJ melaporkan insiden ini ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Polair. Evakuasi berlangsung dramatis. Awalnya, kapal TB Mulia direncanakan menarik kapal Glory Indah 1 ke daratan terdekat. Namun, kondisi tidak memungkinkan karena buritan Glory Indah 1 sudah dipenuhi air, bahkan air sudah menggenangi ruang mesin kapal. Karena kondisi yang semakin darurat, kru PHE ONWJ memprioritaskan upaya penyelamatan 18 kru yang terjebak di dalam kapal kargo tersebut.**
Rilis Hubla