Penambangan Timah di Bangka Belitung, Harmonisasi Keberagaman Etnis yang Terjaga

- Jurnalis

Senin, 3 Februari 2025 - 17:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PANGKALPINANG — Bangka Belitung penghasil timah terbesar Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, juga memiliki sejarah peradaban Tionghoa yang panjang dan beragam.

Sejak abad ke 18 orang Tionghoa telah datang ke Bangka Belitung untuk bekerja sebagai penambang timah, dan sejak itu mereka telah meninggalkan jejak peradaban.

Menurut Sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung, Dato Akhmad Elvian DPMP, kedatangan penambang timah Tionghoa ke Bangka Belitung pada tahun 1722 karena Sultan Ratu Anom Komaruddin menandatangani kontrak perdagangan Timah dengan VOC yang menyebabkan Sultan harus meningkatkan produksi Timah sebesar 30 ribu pikul setahun.

Dan untuk meningkatkan produksi Timah tersebut Sultan Mahmud Badaruddin I Jayowikromo, tahun 1724 mendatangkan pekerja tambang orang – orang Tionghoa dari Vietnam, Laos, Kamboja, Pattani, Johor dan Semenanjung Malaka.

“Pekerja tambang didatangkan dari china dikarenakan jumlah timah yang harus disediakan cukup banyak,” ujarnya.

Selain menambah jumlah tenaga kerja kata Elvian, kedatangan pekerja China juga untuk memperkenalkan teknologi baru yaitu teknologi kulit dan kulong kulit.

“Orang Tionghoa menjadi pekerja tambang di Pulau Bangka untuk memperkenalkan teknologi baru. Teknologi ini menyebabkan orang Tionghoa harus tinggal di sekitar tambang karena proses pembukaan lapisan tanah cukup lama sekitar 7 hingga 8 bulan sampai timah ditemukan dan ditambang,” katanya.

Baca Juga :  Kampanye Dialogis di Kijang, Muhammad Rudi - Aunur Rafiq Fokus Perbaiki Ekonomi Provinsi Kepri

Disisi lain, PT Timah sebagai perusahaan yang menjadi penerus kesinambungan historisitas pengelolaan Timah di Indonesia sebagai kelanjutan dari BTW, GMB, NV. SITEM, dan PN Timah dalam praktik perusahaan tetap mempertahankan dan mempekerjakan orang Tionghoa Bangka maupun peranakan pada parit – parit penambangan Timah dengan keahliannya yang kita kenal dengan istilah Kepala Parit (parittew).

Pada bagian akulturasi dan asimilasi orang Tionghoa di Bangka Belitung, Elvian mengungkapkan bahwasanya PT Timah perlu keahlian orang Tionghoa.

“Pada industri Pewter misalnya keahlian orang Tionghoa Bangka sangat diperlukan oleh PT Timah. Akulturasi dan Asimilasi antara orang Cina dengan bumiputera Bangka melahirkan orang – orang peranakan Bangka, menjadi bagian yang diperhatikan dalam berbagai aktivitas perusahaan termasuk CSR, walaupun aktivitasnya tidak bersentuhan lagi dengan pertambangan timah,” ungkapnya.

Dalam menjaga keberagaman dan harmonisasai antar SARA di Bangka Belitung, ke depan ia berharap agar lebih ditingkatkan lagi terutama pada program – program yang menyentuh langsung pada bidang ekonomi, keagamaan, sosial dan kebudayaan.

Baca Juga :  Cagub Kepri Muhammad Rudi Junjung Tinggi Pembangunan Daerah Berkeadilan

“Saya harap, PT Timah ke depan terus bermitra dalam menjaga harmonisasi antar SARA di Bangka Belitung. Sehingga kebutuhan dasar atau basic need serta lingkaran keintiman masyarakat akan terus terjalin dengan baik dan erat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya mengatakan, etnis tionghoa menjadi bagian yang terpisahkan dari penambangan timah di Bangka Belitung.

Bambang Patijaya mengatakan dalam sejarahnya, para pekerja dari China didatangkan ke Bangka Belitung untuk menjadi penambang timah. Meski saat ini tidak semuanya bekerja di sektor tambang.

“Dulu kan masyarakat Tionghoa didatangkan untuk bekerja di sektor Pertimahan. Jadi punya hubungan yang erat antara etnis Tionghoa. Meski saat ini tidak semua bekerja di sektor pertimahan, tapi ada nilai sejarah seperti itu saya pikir punya history yang baik,” ucapnya

Menurut Pria yang kerap disapa BPJ itu saat ini industri pertambangan timah masih menjadi tulang punggung ekonomi. (*)

 

Follow WhatsApp Channel www.liputankepri.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkab Meranti Tertibkan Sampah Liar di Jalan Nelayan, Wabup Perintahkan Pengawasan Terpadu dan Pemasangan Portal
Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra Beri Atensi Serius Penanganan Banjir
Deputi IV BP Batam Tinjau Progres Pembangunan Rumah Baru Warga Rempang di Tanjung Banon
Polres Kampar Gelar Bazar Ramadhan Polri Presisi” dan “Baksos Ramadhan Bhayangkari 2025”
Bupati Kasmarni Hadiri Kenal Pamit Kapolda Riau: Selamat Datang Pak Hery Herjawan
Pemkab Bengkalis Siap Bersinergi Wujudkan Idul Fitri Yang Aman dan Nyaman
Terima Sertifikat Hak Milik, Warga Rempang Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo dan BP Batam
BP Batam Kawal Investasi Industri MRO Batam
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 15:50 WIB

Pemkab Meranti Tertibkan Sampah Liar di Jalan Nelayan, Wabup Perintahkan Pengawasan Terpadu dan Pemasangan Portal

Jumat, 21 Maret 2025 - 11:36 WIB

Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra Beri Atensi Serius Penanganan Banjir

Jumat, 21 Maret 2025 - 11:10 WIB

Deputi IV BP Batam Tinjau Progres Pembangunan Rumah Baru Warga Rempang di Tanjung Banon

Kamis, 20 Maret 2025 - 21:26 WIB

Polres Kampar Gelar Bazar Ramadhan Polri Presisi” dan “Baksos Ramadhan Bhayangkari 2025”

Kamis, 20 Maret 2025 - 15:58 WIB

Bupati Kasmarni Hadiri Kenal Pamit Kapolda Riau: Selamat Datang Pak Hery Herjawan

Berita Terbaru