Karimun – Menanggapi persoalan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Persatuan Muhammadiyah tempo hari, yang mana persoalan tersebut diklaim dapat memberikan dampak negatif yakni perpecahan antar umat Islam di Indonesia.
Adapun permasalahan tersebut, dimulai berawal dari postingan Sosial Media (Sosmed) yakni Facebook milik Andi Pangerang Hasanuddin yang mengecam akan membunuh warga Muhammadiyah.
Walaupun Andi Pangerang Hasanuddin telah menyampaikan surat permohonan maaf, persoalan tersebut masih tetap bergulir sampai ke ranah hukum.
Tidak ingin warga Muhammadiyah di Tanjung Balai Karimun Ikut terpecah belah, seorang perwakilan dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Jefri mengajak seluruh warga Muhammadiyah dimana pun berada khususnya di Karimun agar tetap menjaga kekompakan.
“Diharapkan kepada semua pihak, yang tidak sepakat dengan pandangan keislaman Muhammadiyah agar kedepankan akal sehat, sikap ilmiah yang objektif, dan keluhuran adab Islam layaknya orang beragama, berilmu dan mengedepankan sikap toleransi,” ujar Jefri. Sabtu (29/04).
Dirinya juga mengajak para cerdik-cendikia serta para elit negeri untuk bersama-sama menciptakan suasana yang beragama dan berbangsa.
“Mengutip dari pernyataan ketua PP Muhammadiyah, yang menghimbau kepada warga Muhammadiyah agar tidak bersikap yang sama dengan mereka yang kerdil pemikiran dan sikapnya dalam beragama dan berbangsa. Tunjukkan bahwa warga Muhammadiyah berkeadaban, berilmu, berbangsa, dan bahkan beragama lebih baik di dunia nyata”. pungkasnya.*
Reporter: Irwindi
Editor: Ura