Stok Menipis, Harga Cabai di Karimun Selangit, Masyarakatpun Menjerit

- Jurnalis

Rabu, 3 Januari 2018 - 14:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LIPUTANKEPRI.COM, Karimun – Masuknya awal tahun 2018 menjadi cerita awal bagi masyarakat di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, khususnya ibu rumah tangga. Bagaimana tidak, di awal tahun baru dihadapkan dengan kenaikan harga salah satu komoditi yang butuhkan sehari-hari. Cabai kini harganya melambung tinggi.

Salah seorang pedagang saat melayani pembeli di pasar Puan Maimun Karimun

 

Dari pantauan liputankepri.com di beberapa pasar tradisonal, masyarakat mengeluhkan kenaikan harga cabai merah dan rawit yang melambung setinggi langit.  Rp 110 hingga Rp 120 ribu per kilogram untuk vabai merah, sementara cabai rawit mencapai Rp 120 hingga Rp 130 ribu per kologram.

Lia (34), salah seorang warga yang ditemui saat berbelanja di pasar Puan Maimun, Kelurahan Sungai Lakam Timur, Kecamatan Karimun, terkejut dengan kenaikan yang tiba-tiba ini.

“Dua hari yang lalu saya belanja cabai sekitar 60 sampai 70an ribu gitulah. Eh pas ini hari saya belanja cabai rawit udah 120 per kilo kata pedagangnya. Itupun tinggal sedikit, makanya saya beli seperlunya aja,“ kata Lia, Rabu (3/1/2018).

Baca Juga :  Lanal TBK Amankan Tekong Pembawa TKI Illegal

Kenaikan harga cabai tersebut dibenarkan Aisah, salah  seorang pedagang di pasar Puan Maimun. Dirinya mengatakan, kenaikan ini lantaran suplai cabai dari Sumatera Barat belum masuk.

“Kata yang tukang ngantar, pasokan cabainya belum masuk, stoknya dikit. Kalau adapun harganya tinggi. Makanya kami belum berani ngambil banyak karena harganya mahal,“ terang Aisah, kepada wartawan.

Baca Juga :  Lanal TBK Amankan Kapal Pengangkut Ratusan Karung Bawang Merah Illegal

Hal serupa juga dialami oleh beberapa pedagang di sejumlah pasar tradisional lainnya, seperti di pasar Teluk Uma, Kecamatan Tebing dan pasar Bukit Tembak, Kecamatan Meral.

Sejumlah pedagang mengaku, tidak berani menjual cabai merah dan cabai rawit lantaran harganya yang tinggi. Mereka saat ini hanya berani menjual cabai merah kering dan berharap besok atau dua hari kedepan harga sudah kembali normal. (red)

Follow WhatsApp Channel www.liputankepri.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polres Siak Laksanakan Peletakan Batu Pertama Rumah Layak Huni ke-6 dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79
Satresnarkoba Polres Karimun Gagalkan Penyelundupan Narkoba dari Malaysia, Dua Kurir Diamankan
KKP Sidak Tambang Ilegal di Pulau Citlim Karimun, Ekosistem Terancam Punah
Pemkab Karimun Molor Hibahkan Dermaga serta Gudang ke Kejari Karimun
Satlantas Polres Karimun Gelar Strong Point Pagi di Titik Rawan Lalu Lintas
Layanan 110: Komitmen Polri Perkuat Pelayanan Publik
Ribuan Ekstasi Disita, Polisi Gerebek Minilab Narkoba di Apartemen Mewah di Batam
DPN Lidik Krimsus RI Desak APH Berantas Praktik BBM Ilegal di Kawasan Meral

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:40 WIB

Polres Siak Laksanakan Peletakan Batu Pertama Rumah Layak Huni ke-6 dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79

Jumat, 20 Juni 2025 - 09:03 WIB

Satresnarkoba Polres Karimun Gagalkan Penyelundupan Narkoba dari Malaysia, Dua Kurir Diamankan

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:15 WIB

KKP Sidak Tambang Ilegal di Pulau Citlim Karimun, Ekosistem Terancam Punah

Rabu, 18 Juni 2025 - 21:41 WIB

Pemkab Karimun Molor Hibahkan Dermaga serta Gudang ke Kejari Karimun

Senin, 16 Juni 2025 - 22:50 WIB

Satlantas Polres Karimun Gelar Strong Point Pagi di Titik Rawan Lalu Lintas

Berita Terbaru