“Meski ketersediaan gas sudah berlangsung normal tetapi kami merasa dirugikan dengan isi gas 12 Kg ini. Padahal sebelumnya tidak seperti ini,” ungkapnya.
Liputankepri.com,Karimun – Sejumlah warga di bilangan Batu Lipai Kabupaten Karimun Kepulauan Riau mengeluh dengan susutnya isi atau volume tabung gas isi 12 kg, yang tidak sesuai dengan berat aslinya. “Biasanya setiap kali memasang gas elpiji 12 kilogram akan habis dalam jangka satu bulan setengah pemakaian, tetapi sekarang baru 27 hari sudah habis. Pemakaian sehari-hari masih sama, kami mengaku heran kenapa bisa seperti ini,” ujar Mutiara (46) ibu rumah tangga warga batu Lipai Senin (28/11).
Menurut dia, mengaku khawatir dengan susutnya elpiji non subsidi yang mereka beli akhir-akhir ini di pasaran karena isi tabung gas terlebih dahulu dikurangi oleh oknum tertentu demi keuntungan berlipat. “Kami duga ada oknum-oknum tertentu yang sengaja melakukan oplosan terhadap gas elpiji itu demi tujuan meraih keuntungan yang lebih besar. Karena sudah banyak contoh kami lihat di televisi,” katanya yang diamini oleh ibu-ibu lainnya.
“Meski ketersediaan gas sudah berlangsung normal tetapi kami merasa dirugikan dengan isi gas 12 Kg ini. Padahal sebelumnya tidak seperti ini,” ungkapnya.
“Saya tidak tahu permainan apa, tetapi yang jelas, volume gas yang saya beli justru tidak seperti biasanya,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait dengan adanya kekurangan pada setiap gas yang disalurkan, Hendra selaku marketing PT Central Jaya agen LPG dan BULK 12 Kg dan 50 Kg Jalan Pelipit Tanjungbalai karimun untuk wailayah disributor karimun ketika di konfirmasi Senin (28/11) di ruanganya membantah kalau pihaknya sudah melakukan pengurangan volume gas,”pihaknya hanya merupakan agen yang langsung membagikan tabung terisi dari SPBE Tanjung Uban, dan kekurangan sendiri dilakukan oleh SPBE yang melakukan pengisian.
“Kami tidak tahu menahu dengan hal ini, karena kami sifatnya hanya menerima dan menyalurkan tanpa mengotak-atik segel yang sudah dipasang,kendati demikian keluhan konsumen ini akan kami laporkan ke SPBE Tanjung Uban,” Janji Hendra.
Bukan itu saja,Ribuan tabung gas berukuran 12 Kg produksi Pertamina yang di edarkan oleh Agen Penyalur LPG PT.Central Jaya Karimun Kepulauan Riau, adalah tabung gas yang sudah usang berkarat berwarna coklat kehitam hitaman dan sudah tidak lagi kelihatan cat symbol ‘Pertamina’. Peredaran tabung gas ‘Besi Tua’ tersebut menimbulkan banyak kekhawatiran khususnya bagi kaum ibu ibu.
Menanggapi hal tersebut,Hendra sudah melaporkannya ke Disperindag Kepri dan sampai saat ini belum ada tindakan,”memang sudah kita laporkan namun belum ada tindakan,”terangnya.**