Liputankepri.com,Karimun – Prestasi awal tahun 2017 Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau kembali melakukan press release terkait penangkapan KM.Harapan Indah yang mengangkut muatan 1.756 karung bawang merah dari Pork Klang Malaysia menuju Tanjungbalai Asahan,KM.Harapan Indah ini ditangkap oleh kapal patroli BC-6003 pada hari Minggu (01/01/2017) sekitar pukul 06.30 Wib di perairan Tanjung Jumpul.
Sebelumnya,Patroli DJBC Kanwil Khusus Kepulauan Riau juga menegah KM.Rezeki Nelayan dengan muatan 2.646 karung bawang merah dari Pork Klang Malaysia tujuan Tanjung Balai Asahan pada hari Sabtu (17/12/2016) pukul 23.00 Wib di perairan Tanjung Siapi-Api,kemudian dihari yang sama tanggal (17/12/2016) patroli BC kembali melakukan penegahan kepada KM.Mitra Baru yang mengangkut muatan 2.016 karung bawang merah dari Port Klang Malaysia tujuan Tanjungbalai Asahan,total perkiraan nilai barang Rp.1.155.240.000,-
Dari hasil penegahan ketiga kapal muatan bawang merah tersebut maka Kanwil DJBC beserta kantor stasiun karantina Pertanian Kelas II Tanjungbalai karimun sepakat untuk memberikan hibah bawang merah kepada pemkab Kepulauan Meranti sebanyak 2.646 karung,kemudian penerima hibah selanjutnya dari yayasan Amanah Ampang kuranji kabupaten Dhamasraya Sumatera Barat sebanyak 1.200 karung bawang merah.dan selanjutnya barang bukti bawang merah sebanyak 2.016 karung dan BMN berupa bawang merah sebanyak 556 karung dimusnahkan dengan cara di timbun dengan tanah.
Hal ini dikatakan oleh Parjiya kepala Kanwil DJBC Kepulauan Riau saat memberikan kata sambutanya di gedung DJBC Rabu (18/1/2017) mengatakan,”Hibah ini merupakan hasil penindakan tiga kapal,dari ketiga kapal ini satu diantaranya kualitas bawang merah yang masih basah tadi sudah kita musnahkan,kami sudah koordinasi dengan kepala kantor stasiun karantina bahwasanya bawang merah yang layak kita komsumsi ini bisa kita hibahkan,”kata Parjiya saat acara hibah berlangsung kepada wartawan.
Kemudian kata Parjiya,Semua ini merupakan sinergisitas kita bersama hanya saja melihat perkembangan terakhir bahwa kok tidak berhenti,banyak yang kita tegah masih ada juga yang melakukan tindakan penyelundupan,saat ini merupakan hibah penegahan dari awal 2017 yang pertama kali walaupun kita runut sebelumnya tahun 2016 karena tidak tertutup kemungkinan kedepannya tidak semuanya akan kita hibahkan lagi dan bahkan akan kita lelang agar bisa masuk ke kas negara mengingat proses hibah ini lama dan makan waktu dan masih kita hitung-hitung sehingga nantinya sama-sama di rasakan manfaatnya oleh masyarakat,”ungkap Parjiya mengakhiri.**