liputankepri.com, KARIMUN – Gerakan pendidikan nonformal terhadap perempuan marginal menjadi atensi dan perhatian oleh pemerintah saat ini. Karena masih banyak kaum perempuan, khususnya di Kabupaten Karimun yang secara keseliruhan belum kengenyam pendidikan.
Bupati Karimun Aunur Rafiq, membuka secara resmi Serasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marginal (GP3M), Kabupaten Karimun 2017 di Kelurahan Sawang Laut, Kecamatan Kundur Barat, Kamis (24/08/2017).
Dalam sambutannya Rafiq mengatakan, kegiatan ini sesuai amanat undang-undang, lebih dari pada 20 persen APBD yang miliki di tujukan kepada bidang pendidikan. Pasalnya pendidikan merupakan investasi jangka panjang, sehingganya perlu dilakukan pembinaan.
“Dari APBD yang kita miliki lebih dari 20 persen di peruntukan terhadap bidang pendidikan, termasuk pembinaan bidang pendidikan terhadap perempuan,” Jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim mengatakan, GP3M ini dilakukan guna memberdayakan perempuan dalam segala aspek kehidupan yang tertuju pada empat kecapakan yang harus dimiliki.
“Ini merupakan pembinaan di bidang pendidikan terhadap perempuan, sehingga tercapai kecakapan yang harus dimiliki oleh perempuan yaitu sosial, personal, intelektual, dan vokasional,” kata Bakri
Menurut Bakri, perempuan merupakan pendidik pertama dalam keluarga, oleh karena itu faktor pendidikan terhadap perempuan perlu diutamakan sehingga berimbas pada kualitas generasi selanjutnya. (cp)