class="post-template-default single single-post postid-3498 single-format-standard wp-custom-logo elementor-default elementor-kit-37444">

banner 200x200

Home / Featured / Nasional

Sabtu, 24 Desember 2016 - 18:45 WIB

Empat Awak Kapal KRI Layang 635 Hilang,TNI AL Tambah Armada

Liputankepri.com – Empat ABK KRI Layang-635 yang hilang kontak saat mengawal kapal Filipina hingga kini belum ditemukan. TNI Angkatan Laut menambah armada untuk mencari 4 prajurit tersebut.

Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Kolonel Gig Jonias Mozes Sipasuta mengatakan pihaknya mengerahkan armada tambahan untuk mencari empat awak KRI Layang 635, yaitu Landing Platform Dock (LPD) KRI Dr. Soeharso 990 atau kapal rumah sakit dengan 1 Heli Bell dan 1 Heli BO-105.

Menurut Gig, kapal tersebut rencana akan digunakan sebagai kapal markas. Rencana berangkat menuju daerah operasi pagi, hari ini, katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Desember 2016.

Gig mengatakan pencarian juga lakukan di darat. Pencarian di darat dilakukan di pulau-pulau sekitar lokasi dengan melibatkan semua unsur seperti Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Melonguane, Lanal Morotai, dan Posal Tobelo dengan bantuan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaan operasi pencarian, TNI AL berkoordinasi dengan Naval Fleet East Mindanao (NFEM) Command. Rencananya, dari Angkatan Laut Filipina akan mendukung dan melibatkan satu kapal perangnya, yaitu BRP Magat Salamat (PS-20) untuk membantu pencarian.

Gig mengatakan hingga saat ini empat awak KRI Layang 635 belum ditemukan. Alasannya karena kondisi cuaca dan geografis lokasi yang menyulitkan pencarian. Kapal pengawal KRI Layang 635 telah hilang kontak dari 14 Desember 2016 saat berada di perairan Talaud, Sulawesi Utara.

Menurut keterangan tertulis Kepala Dinas Penerangan Komando Armada Kawasan Timur Letnan Kolonel Laut Maman Sulaeman, Tim Kawal KRI Layang hilang kontak saat mengawal kapal ikan berbendera Filipina. Kapal Filipina bernama Nurhana, yang membawa 24 warga asing. Kapal itu ditangkap pada 13 Desember 2016 karena terbukti melanggar batas wilayah perairan Indonesia.

Pascapenangkapan, Tim Kawal KRI Layang yang terdiri atas empat personel TNI AL ditugaskan mengawal Nurhana hingga pangkalan Melonguane, Sulawesi Utara. Tim dijadwalkan tiba pada 15 Desember. Tim tersebut diketuai Letnan Dua Faisal Dwi Andarta R. Mereka dilengkapi dua pucuk senjata laras panjang, empat magasin, dan 60 butir amunisi tajam.**

 

 

Sumber tempo

Share :

Baca Juga

Berita

Mendagri Lantik Suhajar Diantoro Sebagai Pj Gubernur Kepri

Liputan Bea Cukai

Bea Cukai Selatpanjang Lakukan Pemusnahan Barang Bukti

Nasional

H-1 Kunker Presiden RI ke Kampar, Pj Bupati Kampar Bersama Sekda Kampar Melakukan Tes Swab PCR

Nasional

Dua nelayan Dikabarkan Hilang Di Perairan Pulau Rangsang

Meranti

Alamak!!! Ada Buaya Timbul Di Muara Sungai Kasam Selatpanjang

Kesehatan

Data Terkini Korban Virus Corona di Indonesia per Mei 2021

Nasional

Kabupaten Keerom Papua Diguncang Gempa 3,7 SR

Nasional

Turun Langsung Bagikan Helm ke Pengendara, Kapolda Riau Irjen Iqbal : Untuk Keselamatan, Sayangi Anak Anak.