“Tidak mudah mengungkap curanmor, kalau hanya berdasarkan ciri-ciri motor, sulit, kalau dipanggil pemilik motor dalam keadaan begini, belum tentu pemilik tidak tahu lagi kalau ini motornya. Barang bukti mudah disamarkan, lewat di depan kantor kita pun mungkin kita tidak tahu,” kata Armaini.
Liputankepri.com,Karimun – Kapolres Karimun, AKBP Armaini mengakui, tindak kriminal pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Tanjungbalai Karimun terbilang tinggi.
Hingga Juli 2016 ini, sudah tercatat sebanyak sembilan laporan polisi (LP) kasus curanmor yang diterima pihaknya.
Dari sembilan kasus tersebut, baru tiga kasus yang dapat diungkap atau sekitar 33 persen.
Terkait rendahnya pengungkapan kasus curanmor tersebut, Armaini punya alasan sendiri, menurutnya bukan perkara gampang mengungkap kasus tersebut, mengingat barang bukti pada umumnya sudah tidak utuh alias sudah dipreteli pelaku.
“Tidak mudah mengungkap curanmor, kalau hanya berdasarkan ciri-ciri motor, sulit, kalau dipanggil pemilik motor dalam keadaan begini, belum tentu pemilik tidak tahu lagi kalau ini motornya. Barang bukti mudah disamarkan, lewat di depan kantor kita pun mungkin kita tidak tahu,” kata Armaini.