Liputankepri.com,Batam – Kepulauan Riau (Kepri) menjadi daerah pertama di Indonesia yang mengembangkan sektor pariwisata dengan transaksi nontunai.
Langkah awal dimulai dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Batam Centre, Selasa (6/11).
Kepala BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra menjelaskan, gerakan nontunai sangat erat kaitannya dengan upaya pembangunan sektor pariwisata.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menginstruksikan agar penggunaan transaksi nontunai bisa dijalankan sampai di tingkat daerah dan kabupaten/kota.
Termasuk di dalamnya sektor pariwisata yang diandalkan pemerintah untuk mendatangkan devisa. Untuk memulainya, BI tidak bisa bergerak sendiri, karena sistem transaksi nontunai ini melibatkan semua pihak yang terkait.
Pada sektor pariwisata sendiri, harus ada pelibatan dari pengelola kawasan pariwisata, agensi travel yang mendatangkan wisatawan, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya.
Gusti meyakinkan, jika nantinya berhasil dijalankan, elektronifikasi pariwisata di Kepri akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi. Transaksi yang langsung masuk pada sistem perbankan akan langsung memberikan efek, tidak lagi tertahan seperti transaksi tunai yang uangnya masih dipegang oleh orang yang bertransaksi.
“Kalau transaksi tunai itu, dia belum masuk ke sistem perbankan karena masih dipegang pelaku. Butuh waktu,” kata Gusti.***