liputankepri.com, KARIMUN – Sesuai mekanisme dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), para bakal calon legislatif (Bacaleg) harus menjalani beberapa tahapan, diantara medical cek up dan tes urine. Hari ini, Rabu (4/7/2018) beberapa Bacaleg mendatangi RSUD Muhammad Sani Karimun untuk menjalani medical cek up, tes urine dan tes kejiwaan.
Beberapa Bacaleg yang di temuai wartawan mengaku, tidak ada persiapan khusus menjelang pelaksanaan tersebut. Mereka hanya menjaga kesehatan seperti hari-hari biasa, bahkan ada beberapa yang pasrah apapun hasilnya.
“Tidak ada persiapan khusus sebelum menjalani medical cek up maupun tes kejiwaan. Hanya menjalankan pola hidup sehat seperti hari biasa,” kata Elfinaldi Udo saat ditemui usai menjalani medical cek up.
Dirinya juga mengatakan, siap menerima hasil medical cek up yang akan diserahkan melalui pengurus partai pengusung. “Apapun hasilnya harus siap,” tambah pria yang akrab dipanggil Udo ini.
Hal senada juga disampaikan seorang bacaleg, Boy Zulfikar, usai menjalani tes di RSUD) Muhammad Sani Karimun. Ia menyerahkan semua keputusan hasil tes kepada partai
“Yang pasti ikut saja. Kalau sakit dan memang dimundurkan partai ya ikut saja,” kata Boy yang juga anggota legislatif aktif dari Partai Gerindra.
Sementara itu bacaleg perempuan Yusriana Susanti juga mengutarakan hal sama sebelum menghadapi tes. Namun menurutnya, saat tes kejiwaan cukup memakan waktu baginya, pasalnya ada 500 lebih soal yang harus di jawab oleh para bacaleg.
“Untuk kesehatan kita sudah biasa berolahraga. Untuk tes urine kita juga tak pakai narkoba. Hanya tadi yang lama tes tertulis kejiwaan, ada 556 soal” katanya.
RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun menerima sebanyak 576 bacaleg, dijadwalkan hingga 17 Juli 2018 mendatang. Hingga Rabu siang, pihak rumah sakit telah melakukan tes terhadap 200 lebih bacaleg yang dilakukan secara kolektif oleh partai, dengan biaya Rp 455.000.
“Untuk jumlah pastinya kita belum tau karena saat ini masih ada yang tes. Tapi mungkin sudah setengah dari totalnya,” Ujar Kepala Bagian Informasi RSUD Muhammad Sani, Zulhan, saat dihubungi wartawan. (syah)