Liputankepri.com,Jakarta – Sejak semalam beredar sms berantai yang menyebutkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Isu tersebut merebak hingga akhirnya Hasto membantah tegas pesan berantai yang menyebut dirinya terjaring dalam OTT KPK, tadi malam.
“Broadcast itu merupakan fitnah yang sangat jahat terhadap saya pribadi, bersifat pembunuhan karakter dan sangat merugikan saya pribadi dan keluarga,” kata Hasto dalam keterangan persnya, hari ini.
Pesan berantai melalui pesan WhatsApp bahwa KPK menangkap tangan Hasto beredar sejak dini hari tadi. Dalam broadcast itu disebutkan bahwa ada informasi tentang penangkapan Hasto di rumahnya pada Senin malam pukul 23.00 WIB. Penangkapan Hasto itu diduga berkaitan dengan percobaan suap sebuah proyek, namun proyek tersebut masih belum jelas.
“Saya meyakini bahwa fitnah tersebut juga dimaksudkan untuk menyerang kehormatan dan kewibawaan PDI Perjuangan, dimana saya menjabat sebagai Sekretaris Jendral,” ujar Hasto.
Dia juga menduga, pesan berantai hoax itu memiliki keterkaitan dengam agenda-agenda politik hari ini, terutama Pilgub DKI Jakarta. “Ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk menyerang pemerintahan dimana PDI Perjuangan sebagai salah satu partai penyokong utama.
Mengenai broadcast itu, Hasto berencana membawa kasus ini ke jalur hukum agar pelaku penyebar fitnah dapat mempertanggungjawabkan secara hukum.
“Saya minta masyarakat luas, kader partai dan para kolega untuk mewaspadai praktik-praktik pembunuhan karakter melalui fitnah lewat broadcast dan media sosial. Upaya jahat seperti ini harus dilawan dengan tidak meneruskan pesan yang diterima sebelum dikonformasi oleh aparat/lembaga yang berwenang,” ujarnya.
Hasto juga meminta KPK untuk segera memberikan klarifikasi bahwa informasi itu tidak benar.
Sumber rimanews