“Sebenarnya bangunan tersebut sudah kita serahkan kepada Pemkab Karimun. Tetapi masih terkendala pada sarana operasional, yakni listrik,” ujar Tjetjep Yudiana menjawab pertanyaan wartawan, Senin (5/9) lalu di Tanjungpinang.
Liputankepri.com,Tanjungbatu – Meskipun sudah siap dibangun pada 2014 lalu, akan tetapi Pusat Kesehatan Masyarat (Puskemas) Tanjungbatu tidak kunjung bisa dimanfaatkan. Lantaran belum tersambungnya listrik. Akhirnya Pemprov Kepri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri turun tangan menyelesaikan tanggungjawab tersebut.
Menurut Tjetjep, apabila proses listrik selesai, maka gedung tersebut bisa dimanfaatkan untuk pemberian pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dijelaskannya, melihat skala bangunan yang ada, layak untuk menyandang status rumah sakit. Akan tetapi, seperti apa nanti menjadi tanggungjawab Pemkab Karimun untuk menentukannya.
“Jika kita bandingkan, pembangunan rumah sakit di Karimun jumlah penduduknya sekitar 70 ribu. Sekarang penduduk Tanjungbatu mencapai 100 ribu,” paparnya.
Masih kata Tjetjep, apabila sudah dimanfaatkan tentu akan ketahuan apa saja peralatan medis yang dibutuhkan. Begitu juga dengan sumber dayanya. Apalagi memang bangunan tersebut dirancang banyak ruangan. Sehingga bisa untuk pelayan rawat inap maupun pelayanan spesialis.
“Pembangunan yang kita lakukan adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat yang ada di Tanjungbatu,” jelasnya.
Ditambahkannya, semangat dari pembangunan tersebut adalah untuk memutus rentang kendali pelayanan kesehatan. Karena selama ini, bagi masyarakat yang menjalani operasi harus ke Karimun. Belum lama pada kondisi gawat darurat seperti melahirkan.
“Sehingga wajar, kalau di Tanjungbatu sudah harus ada rumah sakit yang representatif. Sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat yang membutuhkan,” tutup Tjetjep.**
Sumber;batampos.coid